Berita Kota Kupang

Daya Saing Produk Eksport Rendah, Neraca Perdagangan NTT Defisit

Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan eksport suatu Negara atau daerah adalah daya saing produk dan jasa.

Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Kanis Jehola
POS KUPANG/MAXI MARHO
Hadji Husen 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Adiana Ahmad

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan eksport suatu Negara atau daerah adalah daya saing produk dan jasa. Persoalan itu yang masih dihadapi Provinsi NTT.

Dampaknya, eksport NTT lebih kecil dari import dan berdampak pada neraca perdagangan Provinsi NTT. Hampir setiap tahun, neracara perdagangan Provinsi NTT selalu deficit.

Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTT, Hadji Husen, dalam sambutannya pada Kegiatan Sosialisasi Pemanfatan Akses Pasar oleh Pelaku Usaha di NTT yang diselenggarakan Direktorat Perundingan Perdagangan Internasional, Kementerian Perdagangan RI di Swiss Berlin Kristal Hotel Kupang, Kamis (2/8/2018), mengatakan, persoalan daya saing produk dan jasa masih menjadi pekerjaan rumah yang harus dibenahi agar daerah ini tidak tertinggal.

Apalagi, katanya, saat ini Negara maupun daerah dihadapkan pada berbagai macam kerja sama perdagangan bebas baik Free Tarde Agreement (FTA) maupun Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) yang berdampak pada aliran bebas produk barang dan jasa.

"Kita harus menyiapkan instrument kebijakan dan program kegiatan yang lebih terarah dan tepat sasaran agar dapat meningkatkan daya saing produk barang dan jasa di luar negeri," kata Hadji.

Disamping itu, kata Hadji, pemerintah terus berupaya meningkatkan kemudahan dalam pelayanan pengurusan dokumen eksport maupun impor sehingga dapat mendorong UKM-UKM potensial di daerah untuk melakukan ekspansi pasar ke luar negeri.

Di Era Globalisasi seperti saat ini, lanjut Hadji, sisitem layanan fasilitasi perdagangan luar negeri sudah berbasisi digital, berbasis interconnection, dan networking.

Karena itu, aksesibilitas terhadap teknologi dan informasi terbaru dan terintegrasi menjadi salah satu kunci dalam menjamin kelancaran aktivitas perdagangan luar negeri.

Hadji mengatakan, pemerintah telah menyediakan system layanan public terintegrasi dalam Indonesia Nasional Single Window (INSW) dan layanan perdagangan (Inatrade) terkait dengan perizinan dn pelaporan, kebijakan dan regulasi, serta informasi perdagangan lainnya yang memberikan kemudahan bagi para pelaku usaha di daerah dalam penyampaian data dan informasi secara cepat dan terintegrasi dengan seluruh system penanganan lalu lintas barang ekspor dan impor.

Dalm hal pelayanan fasilitasi perdagangan luar negeri di daerah, pemerintah daerah melalui Dinas Perdagangan Provinsi NTT telah diberi kewenangan sebagai instansi penerbit dokumen perdagangan luar negeri di Provinsi NTT antara lain surat keterangan asal (SKA) dan angka pengenal importer (API) Online.

Hadji berharap, dengan adanya system layanan public tersebut dapat mempercepat penyelesaian proses keluar dan masuknya barang, meminimalisasi waktu dan biaya yang diperlukan dalam penanganan lalu lintas barang ekspor dan impor, meningkatkan validitas dan akurasi data yang terkait dengan kegiatan ekspor dan impor serta meningkatkan daya saing nasional dan mendorong investasi.

Dalam upaya itu, Kementerian Perdagangan menggelar kegiatan sosialisasi pemanfaatan akses pasar yang menghadirkan para ahli di Swiss Berlin Kristal Kupang, Kamis (2/8/2018). Tujuannya, menyeragamkan persepsi sekaligus berkoordinasi sehingga terjalin sinergi dan integrasi program yang berkelanjutan.

Dalam kegiatan itu, para pelaku usaha diberi kesempatan menyampaikan kendala dan perkembangan informasi seputar kegiatan usaha perdagangan khususnya ekspor dan impor sehingga bisa mendapatkan solusi dan perbaikan melalui instrument kebijakan dan strategi peningkatan perdagangan luar negeri. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved