Berita NTT
272 orang TKI/TKW NTT Meninggal Dunia
jumlah TKI asal NTT yang meninggal di luar negeri maupun yang meninggal di wilayah Indonesia (Medan dan Kalimantan) sebanyak 272 orang TKI/TKW
Penulis: Gecio Viana | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS.KUPANG.COM, Gecio Viana
POS-KUPANG.COM | KUPANG – Jaringan Perempuan Indonesia Timur (Jepit) merilis jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Provinsi NTT yang meninggal di luar negeri maupun yang meninggal di wilayah Indonesia (Medan dan Kalimantan) sejak Januari 2013-Juli 2018. Dalam kurun waktu tersebut sebanyak 272 orang TKI/TKW yang meninggal dunia
Dheby Soru, S.Th selaku Koordinator kegiatan hari Anti Perdagangan Manusia Sedunia dalam siaran pers yang diterima POS-KUPANG.COM pada Senin (30/7/2018) malam mengatakan, masyarakat NTT tidak boleh menutup mata terkait masalah perdagangan manusia berwajah TKI/TKW yang sedang terjadi.
Mengingat para jenazah korban perdagangan manusia yang dipulangkan secara bertubi-tubi dari Malaysia, Singapura, Hongkong, Brunei Darrusalam, Arab Saudi, Afrika, dan Indonesia (Medan, dan Kalimantan).
Dijelaskannya, Data korban meninggal yang berhasil dihimpun JPIT menunjukkan bahwa dari Januari 2013-Juli 2018 TKI/TKW yang meninggal berjumlah 272 orang dengan perincian pada tahun 2013 jumlah TKI asal NTT yang meninggal sebanyak 29 orang, pada tahun 2014 jumlah TKI asal NTT yang meninggal sebanyak 23 orang.
Lebih lanjut, pada tahun 2015 jumlah TKI asal NTT yang meninggal sebanyak 28 orang, pada tahun 2015 jumlah TKI asal NTT yang meninggal sebanyak 60 orang, di tahun 2017 jumlah TKI asal NTT yang meninggal sebanyak 64 orang.
Selanjutnya, sejak Januari hingga Juli tahun 2018 jumlah TKI asal NTT yang meninggal sebanyak 69 orang. Jumlah korban meninggal ini merupakan data yang berhasil dikumpulkan oleh JPIT.
” Sebagian kecil dari para korban tersebut dimakamkan di Malaysia, sedangkan sebagain besar dipulangkan ke NTT.
Jumlah korban perdagangan manusia paling tinggi berasal dari kabupaten-kabupaten di NTT yaitu TTS, TTU, Malaka, Belu, Kupang, Ende, Sumba Barat Daya, Flores Timur, Manggarai, Sikka, Ngada, dan Rote Ndao,” katanya (*)