berita kesehatan
Kompres Dingin vs Hangat: Kapan Digunakan??
Kompres dingin tepat digunakan dari awal terjadinya cedera atau luka sampai 48 jam pertama, setelah itu baru dilanjutkan dengan kompres hangat.
Oleh: dr. Nabila Viera Yovita
MEDIA kompres sudah sejak lama dikenal berguna untuk membantu proses penyembuhan atau meredakan masalah kesehatan tertentu. Terkadang orang bingung ketika ingin menggunakan kompres dingin atau hangat saat akan mengatasi nyeri otot atau cedera olahraga.
Bahkan, banyak orang yang memiliki kepercayaan, ritual, maupun masihat turun- temurun yang memberitahu bahwa menyiramkan air panas langsung ke pada luka atau kondisi medis lainnya, yang malah membahayakan apalagi merugikan terhadap individu serta kondisinya.
Baca: BMKG Ingatkan Waspada Gelombang Tinggi hingga 5 Meter di Perairan Selatan Bima
Penelitian oleh Themone pada tahun 2014 di DesaBinaus, Kecamatan Mollo Tengah, Kabupaten Timor Tengah Selatan membuktikan bahwa menggunakan kompres panas dengan cara tatobi, atau mencelupkan kain tenun ke dalam air mendidih, lalu diperas dan dikompreskan ke perut, pundak, punggung, serta berakhir pada daerah sekitar kemaluan wanita dengan tujuan mengeluarkan sisa darah kotor dalam tubuh justru menimbulkan infeksi pada jahitan operasi sesar.
Dari sembilan orang yang diikuti, 7 (77,8%) orang mengalami infeksi pada daerah sekitar kemaluan wanita, sedangkan 2 (22.2%) orang lainnya mengalami infeksi pada jahitan operasi sesar.
Ada pula nanah yang terdapat pada luka tersebut, mulai dari warna kuning-kehijauan bercampur darah hingga oranye bercampur putih. Apalagi, jika hal tersebut dilakukan dalam rumah bulat atau umek bubu yang penuh debu dari tungku api yang kemungkinan besar terdapat banyak kuman.
Baca: Makan Daging Ayam Mentah, Perempuan Ini Tewas Keracunan
Dalam artikel ini, penulis ingin meluruskan penggunaan kompres dingin dan hangat terhadap beberapa kondisi. Kompres dingin, memberikan rasa baal pada area yang diaplikasikan, dapat mengurangi bengkak dan peradangan, serta mengurangi pendarahan.
Kompres dingin tepat digunakan dari awal terjadinya cedera atau luka sampai 48 jam pertama, setelah itu baru dilanjutkan dengan kompres hangat jika cedera atau luka tesebut masih dirasa bengkak atau nyeri.
Beberapa media kompres dingin yang biasa digunakan adalah handuk yang direndam dalam air dingin maupun es. Cara lain adalah dengan menggunakan es batu yang sudah tersedia ke dalam plastik yang dapat disegel, isi sebagian plastik dengan air biasa.
Rekatkan plastik tersebut hingga udara yang terdapat di dalamnya keluar. Balut plastik menggunakan handuk yang lembap, lalu gunakan pada area yang membutuhkan.
Kompres hangat, dapat melancarkan peredaran darah ke area dimana panas diaplikasikan. Kalori (energi panas) dapat mengurangi kekakuan pada sendi dan otot, sehingga berguna ketika otot terasa terlalu kencang.
Namun, harus diketahui bahwa kompres panas ini tidak dapat digunakan pada 48 jam pertama setelah terjadinya cedera karena akan memperparah pendarahan dan tidak mengurangi rasa sakit.
Baca: Ini Kisah Melianus Benggu Mendandani Kelurahan Naimata; Saya Tanya Potensi Mereka Jawab Laru
Ada beberapa tipe media kompres hangat yang biasanya digunakan. Handuk yang direndam di air hangat (bukan mendidih), dapat diberikan pada area yang dibutuhkan untuk meredakan kekakuan otot.
Ketika panas tidak ingin dirasakan terlalu dekat atau menempel dengan kulit, Anda dapat mengisi botol dari bahan karet, kaca, maupun plastik -namun harus diperhatikan apakah plastik tersebut tahan panas -dan mengisinya dengan air hangat.
Botol tersebut lalu dibungkus dengan sapu tangan atau handuk tipis lalu diaplikasikan terhadap area yang membutuhkan, agar panas tidak langsung mengenai kulit serta kulit tidak terbakar.
Opsi kedua ini lebih aman terutama pada individu dengan penyakit yang sudah terdapat sebelumnya, dimana terdapat kerusakan saraf yang menyebabkan individu kurang peka terhadap rasa nyeri maupun sensasi hangat dan dingin, seperti pada orang diabetes atau gangguan saraf tepi lainnya.
Tidak hanya pada cedera, seperti yang sudah disebutkan di atas, rasa pegal pada otot setelah olahraga juga dapat diatasi dengan kompres hangat.
Namun harus dipastikan terlebih dahulu pada tempat tersebut tidak ada luka robek maupun cedera lainnya. Pada individu yang memiliki bisul yang cukup besar pada tubuh, dapat menggunakan kompres hangat pada sekitar bisul agar proses pengeluaran nanah lebih mudah, tentunya bersamaan dengan terapi obat minum maupun oles dari dokter yang sudah diberikan sebelumnya.
Baca: Amien Rais Sebut PAN Tak Ajukan Kader sebagai Cawapres Prabowo
Setelah memahami pentingnya kedua perbedaan dalam penggunaan kompres dingin maupun hangat, diharapkan bahwa masyarakat NTT lebih peduli dan tepat dalam menggunakan media dingin dan hangat dalam mengatasi kondisi medis yang dialami. (*)