Breaking News

Berita Gerhana Bulan

Hujan Meteor Juga Akan Hiasi Gerhana Bulan Terlama 28 Juli 2018

Selain Mars yang sangat dekat dengan bulan, tepatnya di selatan bulan, sebenarnya langit malam besok juga dihiasi hujan meteor Piscis Austrinids.

Editor: Agustinus Sape
Kemenag ACeh
Gerhana Bulan Total 

POS-KUPANG.COM - Sabtu (28/7/2018), kita akan melihat fenomena gerhana bulan total (GBT) atau bulan darah.

Seperti kita tahu, Mars akan mendampingi bulan selama puncak blood moon terjadi.

"Di malam itu, Mars sedang mencapai puncaknya purnama atau oposisi Mars dengan cahayanya yang merah terang (berada) di dekat Bulan yang sedang gerhana," ujar Mutoha Arkanuddin, astronom amatir sekaligus pendiri Jogja Astro Club dihubungi Kompas.com, Kamis (26/7/2018).

Selain Mars yang sangat dekat dengan bulan, tepatnya di selatan bulan, sebenarnya langit malam besok juga dihiasi hujan meteor Piscis Austrinids.

Menariknya, ini adalah puncak dari hujan meteor Piscis Austrinids.

Baca: Keistimewaan Mars yang Akan Mendampingi Gerhana Bulan Terlama 28 Juli 2018

Astronom amatir Marufin Sudibyo menjelaskan, hujan meteor Piscis Austrinids tergolong sebagai hujan meteor periodik.

"Peristiwa ini terjadi setiap tahun dengan jadwal kemunculan relatif sama dari tahun ke tahun, yakni pada rentang waktu antara 15 Juli sampai 10 Agustus, dan puncaknya pada 28 Juli," jelasnya melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Kamis (26/7/2018).

Hujan meteor Piscis Austrinids merupakan meteor yang berasal dari rasi Piscis Austrinus atau Piscis Australis yang ada di langit selatan. Sehingga, saat hujan meteor Piscis Australis muncul akan lebih mudah disaksikan di belahan Bumi selatan.

"Salah satu anggota rasi Piscis Austrinus yang terkenal adalah bintang Formalhaut," imbuhnya.

Sayang, hanya kecil kemungkinannya kita dapat menikmati fenomena ini.

Menurut Marufin, hujan meteor Piscis Austrinids tergolong lemah. "Pada puncaknya, ia hanya menghasilkan maksimum lima meteor per jam. Itu sedikit sekali," ujar Marufin.

"Ketimbang hujan meteor Piscis Austrinids, ada hujan meteor lain yang kuantitasnya sedikit lebih banyak dan berlangsung di saat bersamaan. Namanya hujan meteor Southern Delta Aquarids (SDA)," papar Marudin.

Hujan meteor SDA berasal dari rasi Aquarius dengan meteoroid-meteoroidnya bersumber dari remah-remah komet periodik 96 P/Machholz.

Hujan meteor SDA adalah hujan meteor periodik yang muncul setiap tanggal 12 Juli sampai 23 Agustus, dan puncaknya di tanggal 30 Juli.

Bila hujan meteor Piscis Austrinids di selatan, hujan meteor SDA akan muncul di langit sebelah timur.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved