Berita Kabupaten Flores Timur
Yayasan PEKKA: Angka Kemiskinan Flores Timur Meningkat
Yayasan Pemberdayaan Perempuaan Kepala Keluarga (pekka) menggelar konsultasi daerah multi pemangku kepentingan di Aula Gelekat Nara Larantuka Flotim
Penulis: Felix Janggu | Editor: Rosalina Woso

Berdasarkan realitas di atas dan dalam rangka ikut menyukseskan pencapaian SDGs pada tahun 2030, kata Romlawati maka Yayasan PEKKA dengan dukungan MAMPU (Kerjasama Indonesia dan Australia untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan) berinisitiaf bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Flotim mengadakan Konsultasi Daerah Multi Pemangku Kepentingan.
"Konsultasi Daerah ini diharapkan dapat menjadi langkah awal Pemda Flotim dalam mengembangkan rencana aksi daerah (RAD) SDGs, serta mengintegrasikannya ke dalam RPJMD tahun 2020-2024 agar responsif gender, inklusif dan transformative," kata Romlawati.
Dengan demikian, kata Romlawati pemangku kepentingan memegang prinsip ini dalam pembangunan, "Tidak seorang pun ditinggalkan” atau ‘no one left behind” benar-benar dapat diterapkan.
Tambah Romlawati, rangkaian acara lokakarya dan seminar mengangkat tema “Kepemimpinan Perempuan untuk Mewujudkan Pencapaian SDGs yang Responsif Gender, Inklusif dan Transformatif”.
Kegiatan digelar selama dua hari sejak Selasa (24/7/2018) hingga Rabu (25/7/2018).
"Akan ada deklarasi bersama multi pemangku kepentingan kabupaten untuk mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB) Sustainable Development Goals (SDG’s) yang Responsif Gender, Inklusif dan Transformatif," kata Romlawati.(*)