Berita Kesehatan
Tak Perlu Obat Kuat untuk Bertahan Lama Dalam Berhubungan Suami Istri, Lakukan Hal Ini!
Tahan lama saat bercinta adalah satu dari sekian banyak hal yang para pria inginkan saat berhubungan suami istri.
Penulis: Bebet I Hidayat | Editor: Bebet I Hidayat
POS-KUPANG.COM - Tahan lama saat bercinta adalah satu dari sekian banyak hal yang para pria inginkan saat berhubungan.
Sayangnya keinginan itu tidak selalu bisa tercapai, ada kalanya seorang pria mengalami ejakulasi yang terlalu cepat atau ejakulasi dini.
Dan saat itu terjadi maka perasaan jadi tidak nyaman dan menimbulkan rasa malu yang pada akhirnya akan memperburuk situasi.
Faktanya pria memang sejatinya tidak bisa tahan terlalu lama ketika bercinta.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh dr. Alfred Kinsey, rata-rata pria hanya mampu bertahan sampai dua menit saja saat berhubungan intim.
Baca: Mau Jadi Pria Perkasa? Lakukan Hal Ini Agar Kualitas dan Kuantitas Sperma Terjaga
Baca: Jadwal Lengkap MotoGP Ceko 2018, Marquez: 46 Poin di Atas Pebalap Nomor 46
Baca: Ini Alasan Jusuf Kalla Bersedia Dicalonkan Lagi Jadi Cawapres
Sementara di sisi lain seorang wanita butuh waktu yang lebih lama untuk mencapai orgasme, yaitu sekitar 10 sampai 20 menit.
Dalam hal ini ada ketimpangan waktu yang cukup besar.
Apa yang harus dilakukan untuk menangani masalah ini?
Apalagi jaman sekarang adalah jaman dimana para wanita menuntut hal yang sama dalam seks.
Sekarang wanita tidak lagi menganggap seks sebagai kewajiban melayani suami, seperti pria, mereka juga ingin menikmatinya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 85% wanita tidak puas dengan daya tahan pasangannya, hanya karena pria tidak bisa bertahan lebih lama untuk memberikan kepuasan bagi pasangannya.
Tapi anda tak perlu khawatir, melalui penggunaan teknik rahasia pria perkasa yang benar, seorang pria dapat mengembangkan sistem ejakulasi dan organ kelaminnya sehingga dia mampu mengontrol ejakulasinya dan bahkan mencapai orgasme berkali- kali!
Jangan terpaku pada kata foreplay
Jadikan semua rangkaian keintiman suami istri sebagai satu bagian dan semua harus berjalan berlahan-lahan dan pria harus berfokus kepada sang istri.
Biarkan posisi istri berada di atas (women on the top)