Berita Kesehatan
Juni-Juli 2018 di Rumah Sakit Dedari Kupang Penderita Diare Paling Banyak
Selama bulan Juni sampai Juli 2018 penderita diare di Rumah Sakit (RS) Dedari Kupang paling.
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Selama bulan Juni sampai Juli 2018 penderita diare di Rumah Sakit (RS) Dedari Kupang paling.
Berdasarkan laporan yang diterima POS-KUPANG.COM, Kamis (19/7/2018) dari RS Dedari, jumlah penderita diare (rawat inap) mencapai 21 orang.
Baca: BBM Habis di Labuan Bajo, Ini Akibatnya
Dengan kategori usia, antara lain:
1. Di bawah satu tahun : 3 orang, laki-laki 2, perempuan 1 orang
2. 1-4 tahun : 11 orang, laki-laki 5, perempuan 6 orang
3. 5-9 tahun : 3 orang, laki-laki 2, perempuan 1 orang
6. 20-44 : 3 orang perempuan
7. 45-54 : 1 orang perempuan
Ditemui di ruang kerjanya, dr. Andree Hartanto, Sp.OG, menjelaskan, cuaca yang tidak menentu seperti angin kencang, hujan tiba-tiba, panas di titik waktu tertentu secara bergantian menjadi salah satu faktor timbulnya gejala serta penyakit diare.
Ia menganjurkan agar masyarakat menjaga kebersihan diri dan terutama kebersihan makanan.
"Makanan yang dibiarkan dalam keadaan terbuka, apalagi dalam kondisi cuaca yang tak menentu, seperti yang saya sebutkan tadi akan mudah tersentuh oleh virus yang dibawa oleh angin," ungkapnya.
Ia juga menambahkan, jangan memakan makanan di tempat-tempat yang dekat dengan sampah atau tempat sampah, karena mudah sekali terkontaminasi dengan bakteri.
Selain menjaga kebersihan makanan, kata dia, kita harus menjaga daya tahan tubuh, yakni dengan menjalankan pola hidup sehat, makan-minum dan istirahat yang teratur.
Ia berharap hal-hal sederhana terkait menjaga kebersihan makanan misalnya makanan selalu dalam keadaan yang tertutup, membersihkan tangan sebelum makan dan makan di tempat-tempat yang aman, jauh dari sumber-sumber bakteri harus dilakukan, sebagai langkah pencegahan timbulnya berbagai penyakit, termasuk diare.
Seseorang yang terkena diare, kata dia, biasanya ditandai dengan feses encer, sering buang air, perut terasa mulas, bahkan bisa mengalami muntah-muntah dan demam.
Ia menegaskan, jika mengalami tanda-tanda yang disebutkan di atas, jangan anggap enteng, segera memeriksakan diri ke dokter.
Dijelaskannya lagi, untuk feses encer bisa disertai dengan lendir atau bahkan darah. Kalau gejala ini tidak ada, biasanya lebih ke frekuensi buang air besar lebih sering.
Pertolongan pertama yang bisa diberikan dengan memberikan pengganti cairan tubuh, misalnya oralit atau air kelapa muda.
"Yah itu pertolongan pertama yang bisa dilakukan, tapi harus tetap konsultasikan ke rumah sakit atau dokter, supaya bisa mendapat penanganan yang lebih baik," ungkapnya. (*)