Berita Kota Kupang

Melki Akui Ada Pergolakan di Internal DPD Partai Golkar NTT

Melkiades Laka Lena mengakui adanya pergolakan pasca penetuan bacaleg yang akan didaftarkan pada KPU Provinsi NTT.

Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/THOMMY MBENU
Ketua DPD Partai Golkar Provinsi NTT, Melkiades Laka Lena saat menerima tanda terima pendaftaran bacaleg dari Ketua KPU NTT, Maryanti H. Luturmas-Adoe di Kantor KPU Provinsi NTT, Selasa (16/7/2018). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi

POS-KUPANG.COM | KUPANG--Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Golkar Provinsi NTT, Melkiades Laka Lena mengakui adanya pergolakan pasca penetuan bacaleg yang akan didaftarkan pada KPU Provinsi NTT.

" Pasti ada pergolakan. Satu minggu penuh kami memutuskan caleg DPR RI, DPR Provinsi dan DPR Kabupaten. Dinamikannya luar biasa," kata Melki usai melakukan pendaftaran bacaleg di Kantor KPU Provinsi NTT, Selasa (6/7/2018) malam.

Melki mengatakan, dirinya baru pertama kali mengalami hal serumit itu karena menggunakan mekanisme baru dalam penetuan caleg, sehingga setiap caleg diteliti satu per satu oleh DPP Partai Golkar.

" Jadi kita cek satu per satu caleg. Jadi saya kira ini sudah maksimal, dan ini kekuatan dan semua kepentingan ketemu. Bahwa ada pergolakan tidak bisa dihindari. Namanya juga politik," kata Melki.

Melki menambahkan, banyak sekali anak muda yang saat ini sudah menjadi kader Partai Golkar. Para anak muda tersebut, kemudian didaftarkan menjadi bacaleg dari Partai Golkar.

Banyaknya anak muda yang menjadi kader dan bacaleg dari Partai Golkar, ungkap Melki, menegaskan bahwa Partai Golkar tetap memperhatikan regenerasi kader.

" Jadi dengan banyaknya bacaleg anak muda, karena hampir setengah anak muda, saya yakin, komitmen saya membawa harapan bagi anak muda dapat terwujud," jelasnya.

Terkait dengan banyaknya kader Partai Golkar yang tidak diakomodir dalam bacaleg, kemudian pindah partai lain, Melki menegaskan, bahwa itu adalah konsekwensi yang harus diterima karena menggunakan sistem survei.

" Itu konsekwensi, karena dari awal kami sudah memikirkan, kalau pakai pola begini, maka ketika ada orang yang tidak siap, maka ia akan pergi," jelas Melki.

Melki menjelaskan, caleg Partai Golkar NTT sekitar 1.100 orang lebih. Sementara kuota yang dibutuhkan hanya 640 caleg di tingkat kabupaten dan 65 caleg di tingkat provinsi sehingga total caleg sekitar 705 orang

" Karena caleg kami banyak, maka kami melakukan dengan mekanisme seleksi ketat ini. Bahwa ada yang terseingkir baik orang baru maupun lama karena proses seperti ini, ya tidak bisa dihindari," tegasnya.

Melky mengungkapkan, apapun dinamika yang terjadi didalam internal DPD Partai Golkar NTT, baginya adalah proses pendewasaan politik. Sehingga bagi anak-anak muda yang bergabung dapat belajar.

Terkait dengan kader lama Golkar yang tidak diakomodir menjadi caleg, tegas Melki, ukurannya buka pada lama dan baru berproses di internal partai. Menurutnya, ukurannya terletak pada karya kekaryaan kader tersebut.

" Jadi orang itu walaupun ia belum bergabung dengan Golkar, tapi dia berkarya bagi masyarakat, buat kami dia sudah menjalankan prinsip-prinsi Golkar, maka kita Golkarkan dia," tegasnya.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved