Berita Edisi Minggu

WKRI DPD Provinsi NTT Gelar Aneka Lomba Meriahkan HUT WKRI ke -94

Kegiatan ini memeriahkan Hari Ulang Tahun WKRI, Pesta Sta. Ana Pelindung WKRI dan HUT Kemerdekaan RI ke-73.

Penulis: Apolonia M Dhiu | Editor: Apolonia Matilde
ISTIMEWA
Ketua Presidium WKRI DPD NTT, Ursula Dando Lio dan Wakil Ketua Presidum I, Efie Seran Gheta, foto bersama dengan Pengurus DPC Gereja Katedral Kristus Raja Kupang usai perayaan ekaristi di Gereja Katedral Kristus Raja Kupang. 

Menurut Ursula, pemahaman tentang kehadiran organisasi WKRI masih sebatas cukup ada untuk memenuhi tuntutan kehadiran sebuah organisasi kemasyarakatan, selebihnya belum diaplikasikan dalam seluruh aktivitas.

"Sebenarnya tidak sulit untuk dilakukan jika semua anggota mampu menerjemahkan program dan kegiatan yang diturunkan dari Dewan Pengurus Pusat (DPP) hasil Kongres XIX yang dijabarkan lebih lanjut dengan mempertimbangkan kebutuhan lokal NTT yang dituangkan dalam program kerja Konferda IV DPD WKRI NTT tahun 2017 dan sudah diteruskan ke masing- masing pengurus cabang. Namun, secara khusus saya memberikan apresiasi dan selamat kepada para anggota DPD dan Cabang yang sudah melaksanakan kegiatan dengan penuh tanggung jawab," ujarnya.

Dia mengatakan, thema HUT WKRI ke-94, yakni "Menghormati Keberagaman dan Mengawal Demokrasi Indonesia Yang Bermartabat" dengan sub thema "Dalam wadah WKRI, wadah kesatuan gerak perempuan Katolik, yang bersifat sosial aktif, mandiri dalam menjalankan kehidupan berorganisasi berpedoman pada prinsip-prinsip solidaritas, subsidiaritas, berlandaskan ajaran sosial gereja".

Untuk itu, katanya, semua pengurus dan anggota harus tanggap terhadap seruan dan ajaran sosial gereja, yang berkaitan dengan thema-thema pokok, yakni keluarga, lingkungan, trafficking dan kejahatan korupsi.

Ia mengajak anggota WKRI se-NTT untuk tetap menjaga dan mengawal proses demokrasi di tahun politik ini, agar tetap menjadi pemilih yang cerdas dan rasional.

Anggota WKRI NTT harus kenal betul kandidatnya dengan mencari informasi tentang rekam jejak kandidat, pemimpin yang beriman dan siap mengamalkan Pancasila, rekam jejak yang baik, mau memperjuangkan kepentingan umum dan mau menerima aspirasi yang masuk, termasuk aspirasi gereja katolik.

Menurutnya, imbauan ini mengingatkan anggota tentang visi dan misi organisasi WKRI yang berasaskan Pancasila dan UUD 1945.

Dikatakannya, untuk mewujudkan semua visi dan misi tersebut, semua anggota harus bergandengan tangan melakukan percepatan dalam peningkatan sumber daya secara menyeluruh.

Karena sebuah organisasi tidak bisa berjalan sendiri-sendiri tanpa dukungan dan partisipasi aktif dari anggota WKRI di daerah ini.

Ursula berharap, WKRI sebagai organisasi kemasyarakat harus mampu memberdayakan semua potensi perempuan, agar mampu mengelolah hidupnya dengan memperhatikan lingkungan hidup dan budaya nilai, menjaga kedaulatan pasangan sebagai anugerah Tuhan dan memelihara bumi sebagai rumah bersama.

WKRI, katanya, harus bisa menyiapkan kader penerus bangsa yang berkarakter, meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak melalui program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) serta program peningkatan ekonomi keluarga dengan mengupayakan akses modal dengan berkoperasi dan membuka peluang usaha bagi kelompok usaha kecil.

Selain itu, mewujudkan ketahanan masyarakat dengan mengembangkan kemitraan dengan organisasi lain yang mempunyai kepedulian yang sama. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved