Breaking News

Piala Dunia 2018

Ini Lho Fakta Unik Lima Piala Dunia Terakhir

timnas Bolivia memainkan pertandingan mereka di Estadio Hernando Siles, memiliki ketinggian 3.637 meter di atas permukaan laut, salah satu stadion

Editor: Ferry Ndoen
(REUTERS/ Kai Pfaffenbach)
Stadion Luzhniki dipenuhi cahaya lampu menjelang final PIala Dunia antara Prancis dengan Kroasia di Moskow, Rusia, Kamis (12/7/2018). 

Hanya pada final 2006 di mana saat Italia mengalahkan Prancis, yang mencetak gol pertama adalah legenda Prancis, Zinedine Zidane pada menit ke-7, sebelum dibalas bek Italia, Materazzi pada menit ke-19.

Uniknya, kedua pemain ini juga yang saling berseteru pada babak perpanjangan waktu di mana Materazzi melontarkan hinaan terhadap keluarga Zidane yang mengakibatkan Zidane emosi dan menanduk Materazzi.

Walhasil, Zidane dikartumerahkan, dan Italia memenangkan laga itu dengan skor akhir 5-3 berdasarkan adu pinalti.

Fakta unik kedua adalah ternyata timnas yang memiliki ujung tombak lebih tua dibandingkan lawannya pada final piala Dunia, timnas tersebutlah yang biasanya akan keluar sebagai pemenang.

Misalnya pada final 1998, ujung tombak Prancis ketika itu, Stephane Guivarch (kelahiran 1970), lebih tua dibandingkan ujung tombak Brasil saat itu, Ronaldo (1976).

Kemudian pada final 2002, penyerang Ronaldo dari Brasil lebih tua dibandingkan dengan penyerang andalan Jerman kala itu, Miroslav Klose (1978).

Selanjutnya pada final 2006, striker Italia Luca Toni (kelahiran 26 Mei 1977) lebih tua dibandingkan dengan striker Prancis, Thierry Henry (kelahiran 17 Agustus 1977).

Pada Final 2010, bomber Spanyol David Villa (1981) lebih tua dibandingkan dengan bomber Belanda, Robin van Persie (1983), serta final terakhir menunjukkan penyerang utama Jerman, Klose, lebih tua dibandingkan dengan ujung tombak Argentina, Gonzalo Higuain (1987).

Unsur penyerang utama yang lebih matang sebagai faktor kemenangan mungkin bisa dijelaskan karena dengan pengalamannya yang lebih banyak, maka sang striker yang lebih tua lebih banyak memiliki trik dan keahlian yang lebih lama dikuasainya untuk mengelabui bek lawan dan mencetak gol ke gawang lawan.

Bagaimana halnya dengan final 2018? Pada pertandingan di Moskow nanti, tim Prancis mengandalkan bomber Olivier Giroud (30 September 1986) di lini depan, sedangkan tim Kroasia mengandalkan Mario Mandzukic (21 Mei 1986).

Dengan demikian apakah pada final Piala Dunia kali ini, Kroasia bisa dikatakan memiliki keunggulan dibandingkan Prancis karena Mandzukic lebih tua dibandingkan Giroud? ternyata hal itu juga belum tentu.

Faktor lebih muda

Fakta unik lainnya ternyata menunjukkan bahwa di sejumlah posisi tertentu, maka ternyata timnas yang memiliki pemain yang lebih muda di posisi tersebut biasanya akan lebih unggul dalam final.

Ambil contoh posisi bek sentral. Pada final 1998, bek tengah Prancis Thuram-Desailly memiliki rata-rata usia lebih muda dibandingkan bek tengah Brazil Aldair-Junior Baiano.

Begitu pula dengan final 2002, trio bek tengah Brasil Lucio-Edmilson-Roque Junior ternyata rata-rata usianya lebih muda dibandingkan dengan trio bek tengah Jerman saat itu, Metzelder-Ramelow-Linke.

Halaman
123
Sumber:
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved