Nani Bethan Sebut Penanganan Kurang Baik Soal Buruh Migran TKI
Ketua DPRD Flotim, Yoseph Sani Bethan atau Nani Bethan prihatin dengan berulangnya buruh migran TKI asal Flotim meninggal di Malaysia.
Penulis: Felix Janggu | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Feliks Janggu
POS-KUPANG.COM | LARANTUKA - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Flores Timur, Yoseph Sani Bethan atau Nani Bethan prihatin dengan berulangnya buruh migran TKI asal Flotim meninggal di Malaysia.
Lembaga DPRD Flotim, kata Nani Bethan, menyatakan turut berduka atas musibah yang menimpah rakyat dan masyarakat Flotim di Nunukan.
Baca: Ini yang Harus Dilakukan Manajemen RSUD Naibonat dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan
"Tentu kejadian yang berulang-ulang ini harus menjadi pengingat bagi lembaga DPRD dan pemerintah bahwa ada sesuatu yang kurang baik soal penanganan buruh migran TKI,"kata Nani Bethan.
Oleh karena itu, kata Nani Bethan DPRD Flotim mendorong secepatanya Flotim memiliki peraturan daerah yang berkaitan dengan pengrekrutan, penempatan dan penaganan buruh migran TKI Flotim.
Dengan adanya perda tersebut, Nani Bethan optimis seluruh proses, persoalan dan masalah yang dihadapi buruh migran cepat diidentifikasi dan diatasi dari awal.
Di sisi lain, kata Nani Bethan lembaga DPRD juga berkomitmen untuk mefasilitasi segala persoalan yang berkaitan dengan TKI secara aturan dan tuntutan nilai kemanusiaan.
"Memiliki perda yang berkaiatan di sisi lain harus melakukan sosialissi yang secara terus-menerus sehingga akan berdampak positig menekan jumlah TKI ilegal," kata Nani Bethan.
Sosialisasi penting dilakukan secara terus menerus supaya kesadaran masyarakat semakin baik dalam memilih dan mengambil sebuah keputusan yang benar tentang pilihan menjadi TKI ilegal.
"Lembaga DPRD berkomitmen memfasilitasi segala persoalan yang berkaitan dengan TKI secara aturan/legalitas dan tuntutan nilai kemanusiaan yang tinggi," kata Nani Bethan. (*)
