Tarian Ja'i Sambut Ratusan Alumni Persaudaraan Fransiskus Boawae, Lihat Ini Deretan Fotonya
Tarian Ja'i diperagakan saat menyambut ratusan alumni Persaudaraan Fransiskus Boawae Kabupaten Nagekeo.
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Gordi Donofan
POS-KUPANG.COM | MBAY -- Tarian Ja'i diperagakan saat menyambut ratusan alumni Persaudaraan Fransiskus Boawae Kabupaten Nagekeo.
Siaran Pers yang diterima Pos Kupang.Com, dari ketua panitia, Wim De Rosari, Sabtu (30/6/2018) menyebutkan, ratusan alumni Persaudaraan Fransiskus Xaverius Boawae, Jumat (29/06/2018) petang diterima secara adat Nagekeo di almamater itu.
Ratusan alumni yang tiba lebih awal disambut dengan tarian Jai (Ngada) dan tarian Jedhe (Nagekeo) di depan kantor Camat Boawae.
Sejak pkl. 14.00 Wita, para alumni sudah berdatangan dari berbagai daerah. Para
Alumni yang terdiri atas alumni Sekolah Pendidikan Guru (SPG) – yang sudah ditutup pada tahun 1992 dan alumni SMAK Fransiskus Xaverius (Smafix) menumpahkan kerinduan dan larut dalam cerita.
Prosesi penyambutan yang rencananya terjadi sekitar pkl. 15.00 wita malah molor hingga pukul. 16.00 Wita.

Beberapa kali panitia menggoda untuk melanjutkan prosesi dimulai, namun para alumni seperti tak bergeming dan larut dalam cengkrama.
Prosesi baru terjadi pada pkl. 16.00 wita. Setelah prosesi sekitar 200 meter menuju almamater, para alumni diterima dengan ‘Sa Mega’ – ucapan selamat datang menurut adat Nage.
Alumni dalam ‘Sa Mega’diingatkan agar jangan lupa pada almamater dan senantiasa memberi perhatian dan mengunjungi kembali.
Setelah ‘Sa Mega’ dilakukan pengalungan kepada wakil alumni. Yang mewakili Ngada, Gregorius Keo Molo; mewakili Nagekeo, Longginus Mite Uda; mewakili karyawan/guru, Stefanus Dua; dan Mewakili luar Flores, Yoseph Meo. Pengalungan itu dilakukan oleh masing-masing Gerardus Pani sebagai mantan Kepala Sekolah, Kepala SMAK Fransiskus Xaverius Bruno Kewo, Ketua Yapersukna Rm. Asterius Lado, Pr, Ketua Komite sekaligus Ketua Panitia Wim De Rosari. Hadir pada saat itu Pastor Paroki St. Fransiskus Xaverius Boawae, Rm. Yos Liwu, Pr, Lurah Natanage Antonius Pelo.

Selanjut para alumni diperkenankan memasuki almamater dengan irigan tarian Ja’i dan Jedhe.
Kemudian dilanjutkan dengan registrasi peserta. Setelah istirahat sejenak, para alumni memasuki panggung untuk persiapan ibadat sabda yang dipimpin Br. Vincent, CSA – guru dan pengasuh Asrama Putra tempo dulu.
Salah seorang alumni SPG, Yustinus Minggu mengatakan, pertemuan alumni menjadi momentum bersejarah setelah dirinya meninggalkan sekolah ini 31 tahun silam.
Banyak bagian almamater ini yang belum berubah meski status sekolah ini bukan lagi sebagai sekolah guru, tetapi SMA. Secara fisik yang tampak masih asli itu seakan membangkitkan memori 31 tahun lalu yang sempat ditelan waktu.

Begitu juga Alumni lainnya, Maria Martini bersama kawan-kawan yang tampak menyusuri beberapa bagian sekolah ini yang terlihat masih asli.
Rupanya Mery begitu dia biasa disapa yang kini Kepala SDN Waturutu itu, sekolah ini kembali menghantar ingatannya pada masa silam ketika menuntut ilmu di sini.
Sementara alumni SMAK Fransiskus Xaverius tahun 2005, Yohanes Doku mengatakan, sekolah ini meski tidak status sekolah guru lagi, tetapi spirit yang ditanamkan di sini dengan nilai kekatolikan telah membuatnya mampu bersaing dalam dunia kerja. Setelah sempat melalang buana – merantau - Yohanes kembali mengabdi di almamaternya yang telah membesarkannya.
“Sekolah ini bagi saya sangat berarti memberi bekal hidup dan nilai-nilai hidup,” katanya.
Penerimaan para alumni selain diwarnai atraksi budaya, juga dihibur dengan Smafix Band, yang menampilkan personil para siswa SMAK Fransiskus Xaverius sendiri.
Hari pertama reuni menjadi momen membagi pengalaman setelah berkiprah di berbagai bidang kehidupan.
Pada hari kedua, Sabtu (30/06/2018) kegiatan pertemuan alumni akan diawali dengan misa pagi, seremonial pembukaan, seminar, pembentukan ikatan alumni, dan pelantikan ikatan alumni.(*)