Piala Dunia 2018
Kutukan Juara Bertahan Piala Dunia Berlanjut, Jerman Tersisih. Kalah 2-0 dari Korsel
Timnas Jerman selaku juara bertahan Piala Dunia gagal lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2018.
POS-KUPANG.COM, KAZAN -- Kutukan Kutukan juara bertahan Piala Dunia berlanjut. Kali ini Jerman tersisih.
Timnas Jerman selaku juara bertahan Piala Dunia gagal lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2018.
Baca: Dikira Kopi, Petugas TPS Ini Minum Tinta Pemilu
Baca: Walaupun Ditahan KPK, Petahana Syahri Mulyo Unggul di Pilkada Tulungagung
Baca: Pemerintah Israel Resmi Cabut Larangan terhadap Wisatawan Indonesia
Kegagalan juara bertahan lolos ini mengikuti jejak Italia dan Spanyol, juara pada dua edisi terakhir Piala Dunia.
Italia yang menjadi juara pada Piala Dunia 2006, finis di posisi paling buncit grup karena cuma seri dua kali dan sekali kalah pada 2010.
Empat tahun berselang, giliran Spanyol bernasib nahas.
Kalah dua kali beruntun dari Belanda dan Cile membuat kemenangan atas Australia pada laga pamungkas sia-sia.
Spanyol finis di posisi ketiga Grup B Piala Dunia 2010.
Namun, nasib lebih nahas dialami Jerman pada 2018.
Jerman yang digadang-gadang bisa menjadi juara dua kali beruntun, harus tersisih sejak dini.
Apesnya lagi bagi Jerman, mereka terpaku di posisi juru kunci, sama seperti Italia pada 2010.

Secara dramatis, Jerman kalah 0-2 dari Korea Selatan pada laga terakhir Grup F di Kazan Arena, Rabu (27/6/2018).
Kekalahan itu tambah dramatis karena dua gol Korea Selatan tercipta pada masa tambahan.
Baca: Gantengnya Emil Dardak, Pasangan Khofifah yang Unggul di Pilgub Jatim. Ini 5 Fakta Tentangnya!
Baca: Menikah di Nihiwatu, Adik Tiri Pesohor Dunia Kendal Jenner ini Puji Orang Sumba
Pada menit ke-4 Kim Young-gwon mencetak gol pertama. Meski semula dianggap gol tak sah karena hakim garis mengangkat bendera.
Namun gol itu juga disahkan wasit Mark Geiger seusai melihat tayangan Video Alat Bantu Wasit (VAR).
Tertinggal satu gol, Jerman mencoba bermain ofensif bahkan Manuel Neuer ikut maju membantu serangan.
Hasilnya, gawang Jerman bobol tiga menit berselang oleh Son Heung-min.
Kekalahan 0-2 ini membuat Jerman berada di posisi juru kunci Grup F.
Mereka kalah selisih gol dari Korea Selatan.
Pemuncak grup ini adalah Swedia yang menang 3-0 atas Meksiko.
Dengan enam poin, Swedia unggul selisih gol atas Meksiko.
Bagi Jerman, ini adalah kali kedua gagal melangkah dari babak pertama.
Pada tahun 1938, ketika masih menggunakan sistem gugur langsung, Jerman juga tersisih pada babak pertama.
Tampil Dominan
Tim Panser sebenarnya tampil dominan dengan 76 persen penguasaan bola.
Namun, usaha keras serangan Tim Panser masih belum mampu menembus pertahanan Korsel.
Di awal laga Jerman mencoba membangun serangan dengan membuat umpan-umpan pendek di lapangan tengah.
Para pemain Korsel dipaksa menunggu di daerah pertahanan sendiri.
Korsel justru memperoleh peluang ketika mereka mendapat hadiah tendangan bebas dari luar kotak penalti.
Tendangan keras Jung Woo-young diantisipasi dengan tidak sempurna oleh Manuel Neuer, namun pada akhirnya usaha Korsel hanya berbuah tendangan pojok.
Jerman dengan pelan-pelan membangun serangan, sementara para pemain Korsel cenderung memilih menunggu dan berharap mendapat kesempatan serangan balik cepat.
Peluang emas didapatkan Jerman menjelang turun minum.
Penyerang Timo Werner mendapat sedikit ruang untuk menembak di dalam kotak penalti.
Namun, kesigapan pemain belakang Korsel berhasil membuat tendangan Werner tidak mengarah ke gawang dan hanya menghasilkan sepak pojok.
Di pengujung babak pertama, Son Heung-min terjatuh di dalam kotak penalti Jerman dan pemain Tim Negeri Ginseng meminta hadiah tendangan penaliti dari wasit Mark Geiger dari Amerika Serikat.
Namun, sang wasit tetap bergeming dan memberikan tendangan ke gawang bagi Jerman.
Sampai peluit terakhir babak pertama dibunyikan, skor tetap imbang tanpa gol.
Jerman yang ngotot ingin menang langsung mengebrak pertahanan Korsel diawal babak kedua.
Ancaman demi ancaman dilakukan oleh para pemain Tim Panser.
Peluang emas didapat Werner yang menerima bola muntah, namun sayang tendangan volinya masih sedikit melebar dari gawang Hyun-Woo Cho.
Pelatih Joachim Loew ingin menambah daya kedor Jerman dengan memasukkan penyerang Mario Gomez dan Thomas Mueller menggantikan Sami Khedira dan Leon Goretzka.
Hal ini wajar dilakukan mengingat pada saat yang bersamaan timnas Swedia sementara unggul atas Mexico.
Dengan demikian, hasil tiga poin wajib didapatkan Jerman.
Benar saja, tambahan dua pemyerang membuat sektor lini serang Jerman menjadi lebih hidup.
Para pemain belakang Korea Selatan dipaksa bekerja keras menghalau serangan Tim Panser.
Meskipun begitu, Tim Negeri Gingseng sesekali mengancam gawang Neuer dengan serangan balik cepat.
Ancaman deras Tim Panser pada akhirnya tetap mental.
Keasyikan menyerang, Jerman kecolongan, Korea Selatan justru berhasil mencetka gol di penghujung laga lewat aksi Young-Gwon Kim di menit ke-90+4.
Setelah itu, Kiper Manuel Neuer maju meninggalkan sarangnya, meninggalkan gawangnya kosong tak terjaga.
Son dapat memanfaatkan umpan jauh rekannya mampu mencetak gol kedua dan menambah kepedihan Jerman pada hari ini.

Korea Selatan 2-0 Jerman (Young-Gwon Kim 90+4', Heung-Min Son 90+7')
SUSUNAN PEMAIN
Korea Selatan (4-4-2): 23-Hyun-Woo Cho; 2-Yong Lee, 5-Young-Sun Yun, 19-Young-Gwon Kim, 14-Chul Hong; 17-Jae-Sung Lee, 15-Woo-Young Jung, 20-Hyun-Soo Jang, 18-Seon-Min Moon (8-Se-Jong Joo 69'); 13-Ja-Cheol Koo (11-Hee-Chan Hwang 56') (22-Yo-Han Go 79'), 7-Heung-Min Son.
Pelatih: Tae-Yong Shin
Jerman (4-2-3-1): 1-Manuel Neuer; 18-Joshua Kimmich, 15-Niklas Suele, 5-Mats Hummels, 3-Jonas Hector (20-Julian Brandt 78'), 6-Sami Khedira (23-Mario Gomez 58'), 8-Toni Kroos, 14-Leon Goretzka (13-Thomas Mueller 63'), 10-Mesut Oezil, 11-Marco Reus, 9-Timo Werner
Pelatih: Joachim Loew
(BolaSport.com)