Pjs Bupati Nagekeo Ikut Ritual Adat Peresmian Secara Adat Kantor Pusat Kopdit Boawae
Ritual adat peresmian Kantor Pusat Kopdit Boawae itu dinamakan, Ritual Adat Mula Lika, Basa Pu'u Duke dan T'ge Ka Boto.
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS KUPANG. COM, Gordi Donofan
POS- KUPANG. COM | MBAY -- Penjabat Sementara Bupati Nagekeo, Kosmas D. Lana, dihari terakhir masa jabatannya ikut meresmikan secara adat Gedung Pusat Koperasi Kredit Boawae, di Boawae Kabupaten Nagekeo, Sabtu (23/6/2018).
Hadir saat itu, Ketua Tim Penggerak PPK Kabupaten Nagekeo, Ny. Ari Ondok, Kadis Koperasi Kabupaten Nagekeo, Gaspar Djawa, Ketua Kopdit Boawae, Petrus Lengi, Para Pendiri, Penasehat, Pengawas, jajaran staf, anggota Koperasi serta Camat Boawae, Kapolsek Boawae serta tamu undangan lainnya.
Ritual adat peresmian Kantor Pusat Kopdit Boawae itu dinamakan, Ritual Adat Mula Lika, Basa Pu'u Duke dan T'ge Ka Boto.
Yang kalau diartikan sebagai simbol sebuah rumah baru sudah bisa dan layak ditempati. Tapi sebelum ditempati harus didahului dengan ritual adat yang merupakan adat dan istiadat masyarakat setempat. Budaya dan tradisi rupanya masih sangat kental didaerah itu.
Acara ritual adat diawali dengan pengalungan (mengenakan pakaian khas adat Nagekeo) untuk Pjs Bupati Nagekeo bersama ibu dan Kadis Koperasi.
Ritual adat dimulai sekitar pukul 14.30 Wita. Seremonial dimulai dari kantor pusat yang lama berjarak sekitar kurang lebih 300 meter dari kantor yang baru.
Acara itu dimulai dari arak-arakan berupa seekora babi yang dipikul oleh dua orang petugas hingga gedung baru. Sampai digedung baru babi tersebut dipotong untuk kepentingan adat selanjutnya.
Seterusnya dilanjutkan dengan acara ritual didalam gedung baru itu, mulai dari peletakan batu tunggu, pembuatan api hingga memasak air. Acarapun berlangsung kidmat. Semua khusuk saat acara berlangsung.
Pantauan Pos Kupang, acara itu dipimpin oleh seorang tua adat. Rupanya tua adat itu sangat paham akan adat istiadat. Ritual itu juga sebagai ungkapan rasa syukur berupa pemberian sesaji kepada nenek moyang dan leluhur yang telah pergi.
Ritual adat itu harus selesai sebelum matahari tenggelam, menurut kepercayaan masyarakat jika tidak itu pemali. Dan wajib hukumnya ritual adat sebelum matahari kembali kepangkuannya.
Saat acara berlansung aman dan lancar. Ritual adatpun diakhiri makan bersama secara adat Boawae. Yaitu nasi dicedok oleh seorang petugas dengan menggunakan tempurung kelapa. Dagingnya itu adalah daging babi yang sudah dipotong saat acara ritual didepan pintu masuk gedung baru.
Pembagian daging atau lauk dibagi oleh seorang petugas dengan menggunakan tangan. Daging yang sudah masak itu disimpang disebuh wadah yang pegang oleh seorang petugas untuk dibagikan kesetiap piring para tamu undangan.
Acara makan adat bersama itu bertanda acara ritual adat peresmian secara adat gedung pusat Kopdit Boawae sudah selesai.
Ketua Kopdit Boawae, Petrus Lengi, mengatakan, kantor pusat yang baru sudah menjadi impian semua orang, baik dirinya, pendiri, penasehat, pengawas, staf hingga semua anggota Kopdit Boawae.