Messi dan Ronaldo Sama-sama Pemain Hebat, Tapi Butuh Dukungan Pemain Lain
Lionel Messi harus mendapat bantuan dari pemain lain jika timnas Argentina ingin meraih kemenangan.
POS-KUPANG.COM - Kapten timnas Kroasia, Luka Modric, berpendapat bahwa Lionel Messi harus mendapat bantuan dari pemain lain jika timnas Argentina ingin meraih kemenangan.
Ucapan Modric ini diungkapkan seusai Kroasia menang atas Argentina 3-0 pada laga penyisihan grup D Piala Dunia di Stadion Nizhny Novgorod, Kamis (21/6/2018) atau Jumat dini hari WIB.
Baca: LIVE Trans TV! Brasil vs Kosta Rika di Grup E Piala Dunia 2018 Pukul 19.00 WIB, Neymar Tetap Main
Pada laga tersebut Messi kehilangan sentuhan magisnya karena hanya bisa melepas satu tembakan dalam dua babak.
Menurut Modric, Messi memang pemain yang spesial, hanya dalam sepak bola hasil pertandingan ditentukan dengan bagaimana sebuah tim bermain.
"Messi pemain yang luar biasa, tetapi dia tidak bisa melakukan semua sendirian. Dalam sepak bola, Anda butuh bantuan dari rekan satu tim sekalipun Anda pemain hebat," kata Modric dikutip BolaSport.com dari situs web AS.
Baca: Begini Cara Nonton Live Streaming Piala Dunia di HP untuk 4 Operator Seluler
Hal senada juga diungkapkan rekan satu tim Modric, Ivan Perisic.
"Messi pemain terbaik sama seperti Cristiano Ronaldo, tetapi Anda akan berhasil jika bermain sebagai tim. Argentina harus segera berbenah," ujar Perisic dikutip dari situs web Goal, Jumat (22/6/2018).
Baca: LIVE Trans TV! Brasil vs Kosta Rika Grup E Piala Dunia 2018 Pukul 19.00 WIB Malam Ini
Ketergantungan akan Lionel Messi memang sangat melekat dengan Argentina. Ketidakmampuan pelatih, Jorge Sampaoli, membentuk tim di sekitar Messi juga tidak lepas dari sorotan.
Hal ini diungkapkan legenda Argentina, Hernan Crespo, yang menyebut Sampaoli tidak bisa memanfaatkan pemain berkualitas di Tim Tango.
"Masalah Argentina terletak pada keputusan dan strategi Sampaoli. Ketika tertinggal 0-1, Sampaoli mengganti Sergio Aguero dengan Gonzalo Higuain. Mengapa tidak memainkan keduanya?" kata Hernan Crespo dikutip dari FOX Soccer, Jumat (22/6/2018).
Baca: DISIARKAN TRANS TV & TRANS7, Anda Bisa Nonton Live Streaming Piala Dunia di Smartphone
Untuk bisa lolos ke fase gugur, Argentina berharap Islandia gagal meraih poin penuh saat melawan Nigeria, Jumat (22/6/2018). Jika hal ini terjadi, Argentina dituntut menang dengan skor besar ketika menghadapi Nigeria pada laga terakhir Grup D.

Pelatih timnas Argentina, Jorge Sampaoli, menyebut dirinya adalah orang yang patut disalahkan atas hasil buruk timnya saat melawan Kroasia.
Baca: DISIARKAN TRANS TV & TRANS7, Anda Bisa Nonton Live Streaming Piala Dunia di Smartphone
Argentina harus mengakui keunggulan Kroasia 0-3 pada laga penyisihan Grup D Piala Dunia 2018 di Stadion Nizhny Novgorod, Kamis (21/6/2018) atau Jumat dini hari WIB.
Seusai laga, Sampaoli mengaku sangat terpukul karena tidak bisa membuat Argentina meraih kemenangan.
"Saya meminta seluruh pendukung untuk bisa memaafkan saya, terutama kepada mereka yang berusaha mendukung Argentina di sini (Rusia). Saya bertanggung jawab atas hal ini. Saya tidak bisa memberi apa yang mereka inginkan," kata Sampaoli dikutip dari situs resmi FIFA, Jumat (22/6/2018).
"Saya tidak malu, tetapi saya benar-benar sakit. Saya sudah lama menjadi pelatih, tetapi hal ini terasa sangat menyakitkan karena saya membawa nama negara saya," ujar Sampaoli.
Pada laga melawan Kroasia, Argentina sebenarnya bermain lebih dominan selama dua babak. Namun, penyelesaian akhir yang buruk membuat setiap peluang gagal menghasilkan gol.
Baca: 5 Tanda Ini Menjadi Isyarat Smartphone Anda Sudah dalam Tahap Harus Segera Diganti
Tidak hanya itu, strategi tiga bek yang digunakan Sampaoli juga membuat lini belakang Argentina sangat mudah ditembus di sektor sayap.
Kroasia berhasil menghukum celah di lini belakang Argentina dengan mencetak tiga gol di babak kedua. Tiga gol kemenangan Kroasia dicetak oleh Ante Rabic pada menit ke-53, Luka Modric (80'), dan Ivan Rakitic pada masa injury time.
Kini, Argentina bergantung pada hasil laga Islandia melawan Nigeria yang baru dimainkan hari ini, Jumat (22/6/2018), untuk bisa melihat peluang lolos dari fase grup.
Baca: Wakil Ketua DPRD Nagekeo Kris Dua Ajak Warga Suralaja Gunakan Hak Pilih
Jika Islandia menang melawan Nigeria, Argentina dipastikan harus pulang lebih cepat pada Piala Dunia kali ini.
Namun, peluang Argentina masih terbuka andai Islandia gagal meraih poin pada laga tersebut.
Saat ini, Argentina baru mengoleksi satu poin dan berada di peringkat ketiga Grup D berkat hasil imbang 1-1 melawan Islandia di pertandingan pertama.
Pujian untuk Kroasia

Kroasia mengalahkan Argentina 3-0 pada laga penyisihan Grup D Piala Dunia 2018 di Stadion Nizhny Novgorod, Kamis (21/6/2018) atau Jumat dinihari WIB.
Tiga gol kemenangan Kroasia dicetak oleh Ante Rabix pada menit ke-53, Luka Modric (80') dan Ivan Rakitic pada masa injury time.
Dengan hasil ini, Kroasia memimpin klasemen sementara Grup D dengan koleksi enam poin, sekaligus meraih tiket ke babak 16 besar. Sementara itu Argentina berada di peringkat ketiga dengan raihan satu angka.
Kekalahan dengan skor telak ini pun membuat Argentina di ujung tanduk. Mereka harus menang besar pada laga pamungkas menghadapi Nigeria pada 26 Juni nanti untuk menjadi pendamping Kroasia ke fase gugur.
Gracenote Live
✔@GracenoteLive
Biggest Argentina defeats at #WorldCup:
> 6-1 v Czechoslovakia on 15 June 1958
> 4-0 v Germany on 3 July 2010
> 4-0 v Netherlands on 26 June 1974
> 3-0 v Croatia on 21 June 2018.#CRO #ARG
Pertandingan ini sudah berjalan menarik dan keras sejak babak pertama.
Kroasia mengancam Argentina terlebih dahulu pada menit ke-4 lewat Ivan Perisic. Namun tendangan keras kaki kiri Perisic di dalam kotak penalti masih bisa ditepis Willy Caballero.
Argentina baru mendapatkan peluang bersih pada menit ke-30. Berawal dari sebuah kemelut, Enzo Perez gagal memasukkan bola ke gawang Kroasia yang sudah ditinggal kiper Danijel Subasic.
Tidak gol yang tercipta sehingga babak pertama berakhir imbang tanpa gol.
Petaka terjadi untuk Argentina saat Caballero melakukan blunder fatal pada menit ke-53.
Berniat mengembalikan umpan Gabriel Mercado, tendangan Caballero tidak sempurna dan langsung mengarah ke Ante Rebic yang sudah membayangi.
Ante Rabic tanpa ampun langsung memasukkan bola ke gawang dengan tendangan voli. Skor berubah 1-0 untuk Kroasia.
Seusai gol ini, Argentina langsung bereaksi dengan memasukkan Gonzalo Higuain, Cristian Pavon dan Paolo Dybala sebelum laga memasuki menit ke-70.
Hanya menempatkan tiga pemain belakang, Argentina kembali kebobolan pada menit ke-82. Kapten Kroasia, Luka Modric, mencetak gol indah dari tendangan jarak jauh yang tidak mampu dijangkau Caballero.
Pada menit ke-86, Rakitic hampir saja menambah penderitaan Argentina lewat tendangan bebasnya. Beruntung tendangan bebas Rakitic hanya membentur mistar gawang.
Rakitic akhirnya bisa mencetak gol pada menit ke-90+2 memanfaatkan umpan Mateo Kovacic. Skor 3-0 untuk Kroasia menjadi hasil akhir pertandingan dan ini menjadi kekalahan terbesar Argentina pada fase grup dalam Piala Dunia sejak 1958, ketika Albiceleste dilibas Cekoslovakia dengan skor 1-6.
Susunan pemain Argentina versus Kroasia:
Argentina: 23-Wilfredo Caballero; 2-Gabriel Mercado, 17-Nicolas Otamendi, 14-Javier Mascherano, 3-Nicolas Tagliafico; 18-Eduardo Salvio (Cristian Pavon 56'), 13-Maximiliano Meza, 8-Marcos Acuna, 15-Enzo Perez (Paulo Dybala 68'); 10-Lionel Messi; 19-Sergio Aguero (Gonzalo Higuain 54')
Pelatih: Jorge Sampaoli
Kroasia: 23-Danijel Subasic; 3-Ivan Strinic, 21-Domagoj Vida, 6-Dejan Lovren; 2-Sime Vrsaljko, 10-Luka Modric, 7-Ivan Rakitic, 4-Ivan Perisic (Mateo Kovacic 82;), 18-Ante Rebic (Andrej Kramaric 57'), 11-Marcelo Brozovic; 17-Mario Mandzukic
Pelatih: Zlatko Dalic
Wasit: Ravshan Irmatov (Uzbekistan)
(Kompas.com)