Mengerikan, 11 Tsunami Paling Mematikan yang Terjadi Pada Zaman Modern
Mengerikan, 11 Tsunami yang paling dasyat dan mematikan yang terjadi pada zaman modern, anda mesti tahu.
Gempa terjadi di Semenanjung Kamchatka dengan kekuatan mencapai 9,0 SR dan menyebabkan tsunami yang cukup dahsyat.
Gelombang tsunami melintasi Pasifik hingga Cile dan Peru. Lebih dari 2.300 orang meninggal.
9. Jepang, 3 Maret 1933
Kamaishi Bay after 1933 tsunami
Tewas: +3.000
Gempa berpusat di Sanriku, Pulau Honshu, dengan kekuatan mencapai 8,3 SR diikuti oleh tsunami yang menyebabkan lebih dari 3.000 korban jiwa.
Baca: Ya Ampun, Ternyata Perselingkuhan Pendeta Henderson dengan Ros Sudah Terjalin 4 Tahun
10. Ambon, 8 Oktober 1950
Tewas: Tidak diketahui
Gempa bumi di Ambon pada masa ini terjadi berturut-turut sepanjang hari.
Gempa tersebut terjadi di Laut Banda, di bagian selatan kota Ambon.
Kala itu sedang terjadi pertempuran dari pemberontak RMS dan TNI.
Hingga pada Minggu 8 Oktober 1950 pukul 12:23 WIT waktu setempat, sebuah gempa bumi sangat besar terjadi di Ambon.
Setelah sekitar 6 menit dari gempa kencang itu, datang gelombang Tsunami setinggi 20 meter atau sekitar 70 kaki yang menyapu seluruh pantai di pulau Ambon dan sekitarnya hingga sejauh 200 meter ke daratan.
Dua kota di pesisir pantai hilang total, rata dengan tanah.
Menurut laporan pers, tsunami itu memiliki tinggi 200 meter, namun tidak bisa dikonfirmasi dari catatan palem pasang surut (Murphy, Ulrich, 1952; Berninghausen, 1969) dalam (Soloviev dan Go, 1974).
Di Hutumuri, tsunami mengangkut bongkahan-bongkahan batu karang dan bertebaran di sepanjang pantai dan masih terlihat saat ini.
Di Galala dan Hative Kecil tsunami mengangkat kapal besi yang cukup besar, Kapal Albatross, yang kemudian terdampar di tepi jalan dan menabrak sebuah rumah.
Terbatasnya pencatatan, informasi dan data pada waktu itu menyulitkan untuk menganalisa apa yang terjadi. Ratusan orang tidak memilik rumah lagi.
Tidak adanya korban jiwa kemungkinan besar karena bencana ini terjadi pada siang di hari Minggu, masyarakat dapat melihat langsung air yang menuju ke pantai, dan sebagian melaksanakan ibadah di Gereja serta tidak beraktivitas di pesisir.
Hal lain adalah kondisi geopolitik saat itu, sedang berlangsung perang antara RMS dan TNI sehingga banyak orang pergi ke hutan sehingga negeri menjadi kosong saat itu.
Pada kurs waktu itu, kerugian ditaksir sekitar 7,5 juta rupiah.
Baca: Anda Wajib Tahu, Ular Sebesar Ini Bisa Memangsa Manusia, Ini Cara Menghindarinya
Baca: VIDEO: Nekat Ingin Bebas, Tahanan Pria Ini Bobol Lubang Toilet, Begini Nasibnya
11. Ambon, 17 Februari 1674
Tewas: +2.322
Kekuatan gempa tak diketahui karena belum adanya teknologi pencatatan gempa di lokasi kejadian pada saat itu. Tapi diperkirakan kekuatan gempa diatas 7,5 SR, dan tinggi tsunami mencapai 10 meter.
Korban meninggal, luka-luka dan mengungsi meliputi beberapa kota di pesisir Pulau Ambon, Pulau Seram, dan pulau-pulau lainnya disekitar kepulauan Maluku dan Laut Banda.
Menurut catatan ilmuwan Belanda kelahiran Jerman, Georg Eberhard Rumphius, korban jiwa sebanyak 2243 orang lebih, termasuk 31 orang Eropa. Jadi korban tewas seluruhnya adalah 2322 jiwa.
Demikianlah fakta nyata kekuatan dan daya rusak alami dari tsunami-tsunami yang pernah terjadi diseluruh belahan dunia sejak tahun 1900. Tsunami juga bisa terjadi akibat adanya tanah longsor dalam skala besar.
Namun semua tsunami diatas tersebut bukan akibat dari tanah longsor, namun semua diawali dan dipicu dari kekuatan gempa bumi di dalam laut yang membuat salahsatu lempeng bergerak dan bergeser terhadap lempeng lainnya. (*)