Debat Putaran Ke II Pilkada TTS Dimajukan, Ini Alasannya
pada tanggal 23 Juni sesuai jadwal pertama, juga akan berlangsung debat putaran ketiga Pilgub NTT. Oleh sebab itu, agar waktunya tidak bersamaan
Penulis: Dion Kota | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter Pos-kupang.com, Dion Kota
POSKUPANG.COM, SOE - Debat publik putaran kedua Pilkada TTS akan dimajukan, dari tanggal 23 Juni ke tanggal 17 Juni mendatang. Perubahan jadwal pelaksanaan debat publik putaran kedua terjadi karena pada tanggal 23 Juni mendatang juga akan berlangsung debat publik Pilgub NTT.
Hal ini diungkapkan ketua KPU Kabupaten TTS, Ayub Magang saat ditemui pos kupang, Senin ( 4/6/2018) di ruang kerjanya. Ayub mengatakan, jadwal debat putaran kedua dimajukan ke tanggal 17 Juni.
Pasalnya pada tanggal 23 Juni sesuai jadwal pertama, juga akan berlangsung debat putaran ketiga Pilgub NTT. Oleh sebab itu, agar waktunya tidak bersamaan, debat Pilkada TTS dimajukan.? Hal ini dimaksudkan agar masyarakat TTS bisa tetap mengikuti debat Pilkada TTS dan juga debat publik Pilgub NTT.
" Kita majukan agar waktunya jangan bersamaan. Kalau soal tempat, kita tetap menggunakan Gor Nekmese, " ungkap Ayub.
Untuk tema debat putaran kedua lanjut Ayub, KPU Kabupaten TTS mengambil tema korupsi, reformasi birokrasi dan pelayanan publik.
Saat ini materi debat publik sementara disusun. Sementara untuk panelisnya, pihak KPU masih menghubungi beberapa panelis untuk mendapatkan kepastian. Moderator dalam debat publik putaran kedua Pilkades TTS akan dipercayakan kepada presenter Metro TV, Chaca Anisa.
" Untuk panelisnya kita masih hubungi untuk mendapatkan kepastian. Sedangkan moderatornya sudah pasti, Chaca Anisa.
Kita berharap, animo masyarakat dalam menyaksikan debat publik putaran kedua baik melalui siaran radio maupun datang langsung ke Gor Nekmese bisa meningkat," harapnya.
Untuk diketahui, Selasa ( 15/5/2018) KPU Kabupaten TTS menggelar debat publik putaran pertama Pilkada TTS di Gor Nekmese. Sayangnya, dalam debat pertama tersebut, Panelis debat publik Pilkada TTS putaran I, Dr. Jhon Tubahela menilai ke empat pasang calon (Paslon) dalam memberikan jawaban atas pertanyaan yang diberikan kurang kena sasaran. Ia menduga, para Paslon tidak menguasai materi debat dan gugup dalam mengikuti debat putaran pertama tersebut. (*)