Wah Ternyata Banyak yang Rindu Pak Harto Ya. Titiek Soeharto: Kalau Gak Suka Delete Aja!

Kalau orang enggak suka Pak Soeharto begitu dapat, ah delete aja, tapi ini kan diforward ke seluruh tanah air.

Editor: Bebet I Hidayat
Kolase 

POS-KUPANG.COM - Keluarga almarhum Presiden Soehartomeyakini rakyat Indonesia merindukan sosok Soeharto setelah 10 tahun meninggalnya.

Pernyataan itu disampaikan putri Soeharto, Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto, menyusul viralnya foto orang mirip Soehartosedang duduk di gerbong Kereta Api Listrik (KRL) di Jakarta, beberapa hari terakhir.

Titiek Soeharto menganggap viralnya foto itu menandakan kerinduan masyarakat pada bapaknya.

"Kalau orang enggak suka Pak Soeharto begitu dapat, ah delete aja, tapi ini kan diforward ke seluruh tanah air."

"Jadi ini buat kami lihatnya wah banyak yang rindu Pak Harto sampe foto orang yang mirip beliau diviralkan," katanya, dikutip Surya.co.id dari Tribunnews.com.

Mas Koeswali Somadihardja alias Pak Koes.
Mas Koeswali Somadihardja alias Pak Koes. (WARTA KOTA/ZAKI ARI SETIAWAN)

Baca: Sosok Mirip Pak Seoharto yang Viral di Medsos Itu Bernama Mas Koeswali Somadihardja, Siapakah Dia?

Presiden Soeharto
Presiden Soeharto 

Terkait itu, pasca viralnya orang mirip Soeharto, hal-hal terkait Soeharto kembali menjadi perhatian.

Termasuk momen-momen saat pemakaman Presiden Soeharto di Astana Giri Bangun, Dengkeng, Girilayu, Matesih, KabupatenKaranganyar, Jawa Tengah. 

Sebagai informasi, Presiden ke-2 Republik Indonesia Soehartomeninggal dunia pada 27 Januari 2008.

Almarhum Soeharto kemudian dimakamkan di Astana Giri Bangun.

Upacara pemakaman almarhum mantan Presiden Soeharto di pemakaman keluarga Astana Giribangun, Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (28/1/2008), dilaksanakan dengan upacara militer. Bertindak selaku inspektur upacara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Upacara pemakaman almarhum mantan Presiden Soeharto di pemakaman keluarga Astana Giribangun, Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (28/1/2008), dilaksanakan dengan upacara militer. Bertindak selaku inspektur upacara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. (KOMPAS/ALIF ICHWAN)

Meskipun Soeharto berhak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, namun sebelum meninggal ia sudah berpesan dimakamkan di Astana Giri Bangun.

Dalam proses pemakamannya, ada sepenggal cerita menarik yang datang dari penjaga makam keluarga Soeharto, Sukirno.

Sukirno menceritakan sebuah peristiwa aneh yang terjadi kala liang lahat untuk Soeharto pertama kali digali.

"Hantaman linggis yang pertama menghujam, disusul hantaman yang kedua. Tepat pada hantaman linggis yang ketiga tiba-tiba duarrrrrr. Terdengar suara ledakan yang sangat keras bergema di atas kepala kami," tutur Sukirno dalam buku 'Pak Harto Untold Stories' halaman 344, seperti dilansir Tribun Timur .

Baca: Tertarik Jadi Anggota BIN, Gajinya Gede, Tapi Konsekuensinya Juga Banyak, Apa Saja Tuh?

Baca: Ya Ampun, Ternyata Perselingkuhan Pendeta Henderson dengan Ros Sudah Terjalin 4 Tahun

Baca: Debat Pemilihan Bupati Sikka, Tiap Paslon Enggan Menyampaikan Kritik Terhadap Program Paslon Lain

Menurutnya ledakan itu mirip suara bom. Semua orang yang berada di Astana langsung menengadah ke atas mencari sumber dentuman itu.

Anehnya di sekeliling Astana tidak ada yang porak poranda akibat ledakan keras tersebut.

Ledakan tersebut hanya seolah bunyi keras yang tidak meninggalkan bekas.

Sukirno pun memaknai ledakan itu pertanda semesta alam menerima jenazah Presiden Soeharto.

"Alhamdulillah, ini mengisyaratkan bahwa Pak Harto benar-benar orang besar. Bumi mengisyaratkan penerimaannya terhadap jenazah beliau," ujarnya kala itu.  

Bung Karno diapit dua jenderal Angkatan Darat, AH Nasution (kiri) dan Soeharto. Ketiganya tertawa lebar saat bertemu di Istana Merdeka, Jakarta, tahun 1966.
Bung Karno diapit dua jenderal Angkatan Darat, AH Nasution (kiri) dan Soeharto. Ketiganya tertawa lebar saat bertemu di Istana Merdeka, Jakarta, tahun 1966. (Arsip Kompas)

Selama Berkuasa, Pak Harto Punya 2.000 Pusaka dan 200 Paranormal untuk Membentengi Kekuasaannya

Meninggalnya Ibu Tien pada 28 April 1996, konon, meredupkan aura kekuasaan Pak Harto alias Soeharto.

Bahkan, saat tampil di muka umum, ia tampak renta, tanpa cahaya.

Sesekali, matanya terkadang menerawang.

Ketiadaan pendamping, tempatnya berbagi, meronggakan kekosongan dalam hidupnya.

Kalangan spiritualis memprediksi, wahyu keprabon telah pergi darinya.

Sebab, sehari sebelum Ibu Tien wafat, konon, masyarakat Surakarta melihat seberkas cahaya hijau berbentuk ular naga melesat terbang dari Keraton Mangkunegaran.

Tak masuk akal memang, menghubungkan hal itu dengan karier seorang presiden.

Namun, langkah politik Soeharto, setelah kepergian istrinya, sungguh di luar kendali.

Cara melibas lawan politiknya terkesan vulgar dan transparan.

Padahal, sebelumnya, Soeharto dikenal pandai mengendalikan diri. Senyumnya menyembunyikan isi hatinya.

Sebagai lelaki Jawa kebanyakan, ia berusaha menyerap budaya leluhurnya, menjadikannya pegangan dan pedoman hidup.

Puasa Senin-Kamis, ia lakoni sedari muda. Kaweruh jiwo dari Ki Ageng Suryomentaram acap ia jadikan jargon, bahkan ia mengidolakan tokoh wayang yang mewakili rakyat jelata namun disegani para ksatria dan dewa, yakni Semar.

Lihat caranya menamakan surat sakti Supersemar.

Begitu pun senyum mesemnya, yang mengingatkan pada pusaka Semar Mesem.

Bicara soal pusaka, seperti juga seluruh raja Jawa, yang memanfaatkan aura pusaka untuk melindungi kekuasaannya secara gaib,

Soeharto pun begitu. Adolf Hitlersekalipun, juga menyimpan Tombak Suci milik prajurit Romawi yang ditusukkan ke tubuh Yesus dan Mangkuk Suci yang digunakan Yesus meminum anggur pada Perjamuan Terakhir, keduanya diyakini memiliki kekuatan gaib untuk mengawal ambisinya menguasai dunia.

Konon sekitar 2.000 pusaka dimiliki Soeharto, di antaranya keris Keluk Kemukus yang membuat pemiliknya bisa menghilang (Majalah Misteri, 1998). Malah, ia memboyong pula topeng Gajah Mada dari Bali, gong keramat dan sejumlah keris pusaka Keraton Surakarta yang terpaksa dikembalikan karena Surakarta dilanda banjir bandang. (Arwan Tuti Artha, Dunia Spiritual Soeharto).

Makam Presiden Soeharto
Makam Presiden Soeharto (bbc)

Seolah tak mau kalah dari Ronald Reagan, yang didampingi para dukun, Soeharto pun menghimpun sekitar 200 paranormal untuk membentengi kekuasaannya. Kesemuanya memberi nasihat spiritual dan peneropongan gaib.

Yakin dirinya dilingkari kekuatan gaib, pada Maret 1995 selaku Ketua Gerakan Non-Blok Soeharto berani datang ke Bosnia Herzegovina, yang waktu itu dilanda perang saudara.

Tak urung, setelah dua jam berada di Sarajevo, saat mau pulang, sebuah rudal meledak di luar landas pacu bandara. Apakah itu ditujukan untuknya, lalu ditangkis secara gaib, wallahu a’lam.  (Tribun Bangka)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved