Kades Nawokote : Mulai Sekarang Tidak Akan Ada Lagi Pertikaian Antara Duang dan Boruk
generasi penerima dan penerus sejarah rekonsiliasi yang kita buat hari ini
Penulis: Felix Janggu | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Feliks Janggu
POS-KUPANG.COM|LARANTUKA-- Frederikus Yus Tobi, Kepala Desa Nawokote Kecamatan Wulanggitang Flores Timur mendoakan setelah upacara rekonsiliasi Selasa (29/5/2018) generasi masa depan Duang dan Boruk tidak akan lagi ada pertikaian dan konflik.
"Generasi muda hari ini harus menjadi saksi sejarah, generasi penerima dan penerus sejarah rekonsiliasi yang kita buat hari ini," kata Yus Tobi usai upacara adat rekonsiliasi di gapura masuk Desa Nawokote.
"Tidak perlu lagi ada rasa takut, mulai saat ini dan di masa akan datang tidak boleh akan ada lagi pertikaian antara adik dan kakak Boruk dan Duang," kata Yus Tobi.
Yus Tobi mengisahkan ikhtiar bersama tiga kepala desa di dua suku untuk perdamaian, dan sudah dirintis sejak 2016.
Masyarakat Desa Nawokote meminta restu masyarakat Boru Kedang agar memberikan mata air untuk kebutuhan air minum di desa mereka.
"Awalnya kita pikir menyatukan dua rumpun masyarakat ini berat, tapi kita lihat hasilnya hasilnya hari ini menggembirakan," kata Yus Tobi.
Sebelum upacara adat pendamaian, jelas Yus Tobi dua komunitas adat antara Duang dan Boruk sudah berdamai, sebelum digelar upacara besar melibatkan dua komunitas lebih besar dan komunitas adat lain di sekitar.
Lalu pada tanggal 19 dan 20 Mei 2018 di dua suku sudah digelar acara pendinginan Lewo dikenal dengan istilah Loi Lewo.
Setelah tiga kepala desa duduk bersama, kata Yus Tobi, diundangkah lembaga adat Desa Nobo, Nura Belen dan Lewotobi.
"Karena untuk mendamaikan dua suku, diperlukan pihak ketiga yang menfasilitasi. Ketiga suku ini juga hadir sebagai saksi hari ini," kata Yus Tobi.
Perdamaian antar Suku Boruk dan Duang, kata Yus Tobi akan menyelamatkan hubungan bagi generasi mendatang di antaran dua suku.(*)