PDIP Gunakan Losta Institute Untuk Survei Internal
untuk kepentingan hajatan politik pilkada maupun pilgub tentu setiap partai pengusung calon tentu mengharapkan kemenangan.
Penulis: Edy Hayong | Editor: Rosalina Woso
Laporan REPORTER POS KUPANG.COM, Edi Hayong
POS-KUPANG.COM|KUPANG--Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menggunakan Losta Institute sebagai lembaga survei secara internal pada momen pelaksanaan pemilihan gubernur (Pilgub) NTT.
Hasil survei internal lembaga ini menjadi bahan masukan untuk tim pemenangan dalam melaksanakan kerja-kerja di lapangan untuk memenangkan paket calon gubernur (cagub) NTT, Marianus Sae dan calon wakil gubernur (cawagub), Emilia Nomleni atau paket Marhaen.
Anggota Tim Pemenangan Paket Marhaen, Anton Landi didampingi Ketua Tim, Viktor Mado Wathun, dan Nikolaus Fransiskus, menyampaikan hal ini menjawabi pertanyaan POS KUPANG.COM soal lembaga survei yang digunakan pada pilgub pada jumpa pers dengab wartawan di DPD PDIP NTT, Kamis (24/5/2018).
Anton menjelaskan, untuk kepentingan hajatan politik pilkada maupun pilgub tentu setiap partai pengusung calon tentu mengharapkan kemenangan.
Baca: Warga NTT Dijamin Tidur Malam dengan Aman dan Nyaman, Begini Alasannya
Baca: Reaksi Bocah Ini Bikin Gemas Saat Dikerjain Sama Penjual Es Krim Turki
Baca: Maskapai Trans Nusa Layani Rute Baru Labuan Bajo - Makassar PP
Baca: PPL dan Petani Matim Belajar Hortikultura di Kebun Anggota Kodim Manggarai
Untuk itu selain mesin partai digerakan, tentu sebagai pembanding digunakan juga lembaga survei yang independen dan kredibel.
Pada momen pilgub NTT ini, jelas Anton, PDIP yang merupakan partai pengusung paket Marhaen bersama PKB, menggunakan lembaga Losta Institute.
"Kita gunakan lembaga survei untuk kepentingan internal. Kita dengar masukan dari mereka soal peta kekuatan di tingkat bawah. Kalau ada kekurangan yang disampaikan lembaga survei, kita jadikan masukan untuk diperbaiki," kata mantan anggota DPRD NTT ini.
Pada kesempatan ini juga Viktor Mado Wathun menepis informasi yang mengatakan kalau PDIP berjalan sendiri pada tahapan kampanye memenangkan paket Marhaen tanpa melibatkan PKB.
Kedua partai ini tetap solid, sebab kalau satu tidak ada maka paket Marhaen tentu tidak ada. Untuk itu, selaku ketua tim pemenangan meluruskan informasi yang tidak benar itu.
"Kita sama-sama berjuang. Beberapa kali kampanye dari PKB juga hadir. Bahkan pada debat di Jakarta Ketua DPW PKB NTT, Yukun Lepa ikut hadir. Kalau ada beberapa kegiatan pengurus DPW PKB NTT tidak sempat hadir karena momen inipun bertepatan dengan urusaan caleg tetapi pengurus DPC PKB kabupaten terus bersama kami lakukan kampanye," kata Viktor.(*)