Agar Tak Dikenali, Keluarga Teroris Kenakan ini Saat Ambil Jenasah Teroris di Rumah Sakit Surabaya

Akhirnya keluarga pakai masker dan mengambil jenasah teroris di rumah sakit Surabaya dan jenasah itu dikuburkan di tempat ini.

Surya/Fathkul Alamy
Ambulans pembawa jasad terduga terroris yang ditembak Densus 88. 

Empat Jenazah Terduga Teroris Diambil Keluarga

POS-KUPANG.COM, SURABAYA - Akhirnya keluarga pakai masker dan mengambil jenasah teroris di rumah sakit Surabaya dan jenasah itu dikuburkan di tempat ini.

Sebanyak empat jenazah terduga teroris diserahkan RS Bhayangkara ke keluarga, Senin (21/5/2018) siang.

Empat jasad itu lebih dulu dilihat oleh keluarganya di ruang jenazah RS Bhayangkara.

Setelah dilihat, jenazah yang ditempatkan di peti dipindahkan ke mobil ambulance yang sudah disiapkan di halaman RS yang berlokasi di Jl A Yani Surabaya.

Baca: Berat Jadi Teroris, Jenasahnya Tak Diakui Keluarga, Warga pun Tolak Jenasahnya Ditanam di Tanah

Baca: Tiga Pelaku Ditembak, 1 Polisi Dibacok, 2 Wartawan Terluka di Mapolda Riau

Baca: Sedih, di Celana Dalam Bocah Pelaku Bom Bunuh Diri yang Selamat Itu Ada Tulisan Begini

Keluarga yang mendatangi RS Bhayangkara, tidak mau dimintai komentarnya.

Mereka yang mengenakan masker begegas masuk ambulance dan meninggalkan RS Bhayangkara.

"Tidak, tidak," ucap anggota keluarga jenazah sambil berlari masuk ke mobil ambilance.

Ada empat ambulance yang mengangkut jenazah terduga teroris. Dengan pengawalan ketat, keempat ambulance meninggalkan RS Bhayangkara pada pukul 13.05 WIB.

Baca: 3 Azab Mengerikan dalam Islam Ini Akan Diterima oleh Setiap Pelaku Bunuh Diri

Baca: Alkitab Kristen Bilang Orang yang Bunuh Diri itu Berdosa, Ini Alasannya

Baca: Perempuan Dianggap Paling Efektif Sebagai Pelaku Bom Bunuh Diri, Begini Peran Penting Mereka

Salah satu peti jenazah, ada nama HS, terduga teroris yang ditembak mati saat ditangkap di Perum AURI Lemahputro Sidoarjo.

Informasi yang diperoleh Surya.co.id, keempat jenazah yang diserahkan ke keluarga guna dimakamkan itu, yakni BS ditangkap di Sidoarjo, IF ditangkap di Sidoarjo, DS ditangkap di Manukan Surabaya, dan HS ditangkap di Sidoarjo.

Keempat jenazah yang diserahkan RS Bhayangka itu, dibawa ke Sidoarjo guna dimakamkan.

"Keempat jenazah dibawa ke Sidoarjo dan dimakamkan," kata seorang petugas ruang jenazah RS Bhyangkara yang menolak disebutkan namanya.

Berat jadi teroris, setelah tewas pun, jenasahnya tak diakui keluarga, wargapun ga rela jenasah teroris ditanam di tanah.

Pemakaman jenazah pelaku bom bunuh diri mendapat penolakan dari sejumlah warga di Surabaya.

Baca: 4 Hal Ini Jadi Sebab Hubungan Intim Kita dengan Pasangan Tidak Maksimal, Yuk Kepoin

Baca: Sering Bertengkar Dengan Pasanganmu, Justru Lebih Baik Buat Hubungan Kalian, Ini Alasannya

Baca: Perempuan Tak Tahu Santun, Bertengkar dengan Pelayan Resto Lalu Lakukan Hal Menjijikan Ini

Beberapa pemakaman bahkan ditutup, sebagai bentuk keberatan warga.

Kabar ini ternyata sudah sampai ke telinga Tri Rismaharini, Wali Kota Surabaya.

"Memang saya mendengar warga menutup pemakaman untuk jenazah tersangka teroris. Mereka bahkan menyiapkan spanduk-spanduk untuk menolak," kata Risma usai acara Pengarahan Wali Kota Surabaya kepada Guru Agama se-Surabaya, di Convention Hall, Jumat (18/5/2018).

Namun Wali Kota Risma mengaku kesulitan dan tidak bisa berbuat apa-apa atas penolakan tersebut.

"Sekitar Kamis (17/5/2018) mau Maghrib Pak Kapolres telepon saya minta 'Bu ini gimana?' Saya sampaikan 'Pak saya nggak berani karena itu gesekannya besar'. Kalau gesekannya sama masyarakat itu kan berat saya," kata Risma mengungkapkan alasannya.

Sebagai solusi, Risma mengaku sudah membuat surat ke MUI.

Dia menunggu fatwa MUI seperti apa menanggapi jenazah pelaku bom di Surabaya.

"Saya sudah membuat surat ke MUI fatwanya gimana. Kalau MUI ada fatwanya, saya bisa menjelaskan kepada masyarakat. Kalau gak ada fatwa saya nggak berani, karena gimana mau dimakamkan di sana ternyata ada korban pengeboman, saya nunggu fatwa MUI," tegasnya.

Wali Kota perempuan Pertama di Surabaya ini mengatakan alasan warga kuat tidak mengizinkan pemakaman bom bunuh diri, karena tindakan pelaku bom tidak manusiawi.

Baca: Masuk Sel di Polres Balerang, Perawat Ria Menangis dan Memberi Alasan Postingannya di FB

Baca: Heboh! Perawat Cantik di Batam Diciduk Polisi, Gara-gara Posting Hal Ini di FB

Baca: Heboh! Teroris Juga Bisa Menangis, dan Alasannya Bikin Merinding Loh

Ditolak Warga
Informasi yang diperoleh Surya, RS Bhayangkara sejatinya sudah siap menyerahkan para jenazah bom bunuh diri Surabaya-Sidoarjo.

Namun, warga sekitar tempat makam yang hendak dipakai untuk mengubur para korban menolak.

Beberapa jenazah sempat hendak dimakamkan di makam Putat Gede Sawahan Surabaya, tapi ditolak warga.

RS Bhayangkara Polda Jatim sempat menjadwalkan jenazah diserahkan untuk dimakamkan Kamis (17/5/2018) petang, tapi batal.

Kemudian dijadwalkan lagi, Jumat (18/5/2018) pukul 08.00 WIB, tapi hingga pukul 11.00 WIB belum juga dilakukan.

Siapkan Peti Jenazah
RS Bhayangkara Polda Jatim sudah menyiapkan peti jenazah untuk pelaku bom bunuh diri Surabaya-Sidoarjo, Jumat (18/5/2018).

Peti jenazah berada di sisi kanan luar ruangan jenazah RS Bhayangkara.

Hingga pukul 11.00 WIB, sebanyak 13 jenazah pelaku bom bunuh diri di Surabaya-Sidoarjo masih tersimpan di ruang jenazah.

Belum ada tanda-tanda mau dikeluarkan dan diserahkan guna dimakamkan.

Beberapa mobil jenazah dan ambulans Pemkot Surabaya juga masih menunggu halaman ruang jenazah.

"Belum tahu ini jadwal pasti jenazah dikeluarkan untuk dimakamkan," kata Kompol Sutrisno yang berada di depan ruang jenazah RS Bhayangkara, Jumat (18/5/2018). (*)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Empat Jenazah Terduga Teroris Dikeluarkan dari RS Bhayangkara, Keluarga: Tidak, Tidak!,

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved