Ini Kisah Polisi yang Merasa Salah Kamar Saat Menjadi Teroris

serangan yang diduga dilakukan oleh teroris ke sejumlah daerah di Indonesia membuat sejumlah nyawa tewas dan puluhan orang luka-luka.

Editor: Rosalina Woso
Ilustrasi 

Balasan surga yang membuatnya cinta kepada kematihan dan jihad.

"Karena termotivasi masuk surga. saya pun menjadi termotivasi mati sahid," kata dia

Saat ditanya apakah Sofyan saay menjadi teroris dulu tidak takut mati?

"Kami adalah suatu kaum mencintai kematian sebagai mana kalian mencintai kehidupan," kata dia.

Namun, ia akhirnya menyadari saat dihukum dipenjara selama 10 tahun lantaran keikutsertaannya menjadi anggota teroris bahwa jalan yang diambilnya itu salah.

Baca: Nekat Tinggalkan Sekolah, Bocah 13 Tahun Pilih Gabung ISIS. Tewas Dibombardir Pesawat

Baca: Rumah Mewah Nikita Mirzani dan Dipo Latief, Cukup Buat Hidup 7 Turunan. Intip Yuk Super Mewahnya!

"Setelah saya dipenjara, saya baru berpikir kita salah kamar. karena kita tinggal di Indonesia yang negaranya dalam keadaan damai," jelasnya.

Ia pun akhirnya memutuskan untuk bertobat dan kembali menjadi manusia normal.

"Indonesia negara yang aman, jadi salah kamar jika melakukan hal itu di Indoensia," tandasnya.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Pengakuan Seorang Polisi yang Menjadi Teroris, Ceritakan tentang Doktrin dan Merasa Salah Kamar, http://wow.tribunnews.com/2018/05/18/pengakuan-seorang-polisi-yang-menjadi-teroris-ceritakan-tentang-doktrin-dan-merasa-salah-kamar?page=all.

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved