Berat Jadi Teroris, Jenasahnya Tak Diakui Keluarga, Warga pun Tolak Jenasahnya Ditanam di Tanah
Berat jadi teroris, setelah tewas pun, jenasahnya tak diakui keluarga, wargapun ga rela jenasah teroris ditanam di tanah.
Beberapa jenazah sempat hendak dimakamkan di makam Putat Gede Sawahan Surabaya, tapi ditolak warga.
RS Bhayangkara Polda Jatim sempat menjadwalkan jenazah diserahkan untuk dimakamkan Kamis (17/5/2018) petang, tapi batal.
Kemudian dijadwalkan lagi, Jumat (18/5/2018) pukul 08.00 WIB, tapi hingga pukul 11.00 WIB belum juga dilakukan.
Siapkan Peti Jenazah
RS Bhayangkara Polda Jatim sudah menyiapkan peti jenazah untuk pelaku bom bunuh diri Surabaya-Sidoarjo, Jumat (18/5/2018).
Baca: Wanita Jepang Tuntut 10,56 Juta Yen karena Merasa Dipenjara 77 Hari di RS saat Usia 14 Tahun
Peti jenazah berada di sisi kanan luar ruangan jenazah RS Bhayangkara.
Baca: Alkitab Kristen Bilang Orang yang Bunuh Diri itu Berdosa, Ini Alasannya
Baca: Mantan Teroris, Walikota Surabaya Hingga Kapolri Ungkap Rahasia Bom Bunuh Diri
Baca: Tiga Pelaku Ditembak, 1 Polisi Dibacok, 2 Wartawan Terluka di Mapolda Riau
Hingga pukul 11.00 WIB, sebanyak 13 jenazah pelaku bom bunuh diri di Surabaya-Sidoarjo masih tersimpan di ruang jenazah.
Belum ada tanda-tanda mau dikeluarkan dan diserahkan guna dimakamkan.
Beberapa mobil jenazah dan ambulans Pemkot Surabaya juga masih menunggu halaman ruang jenazah.
"Belum tahu ini jadwal pasti jenazah dikeluarkan untuk dimakamkan," kata Kompol Sutrisno yang berada di depan ruang jenazah RS Bhayangkara, Jumat (18/5/2018). (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Warga Tolak Pemakaman Pelaku Bom Bunuh Diri, Risma Tunggu Fatwa MUI