Hasil Rapat Forkopimda di Rumah Jabatan Bupati Flotim, Satu Kata Kutuk Aksi Terorisme di Surabaya
Menyikapi aksi teror diduga terkait jaringan ISIS di Kota Surabaya Jawa Timur Minggu (13/5/2018) direspon forum koordinasi pimpinan daerah
Penulis: Felix Janggu | Editor: Rosalina Woso

Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Feliks Janggu
POS-KUPANG.COM|LARANTUKA- Menyikapi aksi teror diduga terkait jaringan ISIS di Kota Surabaya Jawa Timur Minggu (13/5/2018) direspon forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) Flores Timur.
Forkopimda Flotim menggelar rapat di rumah jababatan bupati Flotim selasa malam (15/5/2018). Forkopimda satu kata mengutuk aksi teror di Surabaya.
Bupati Flotim Antonius Hubertus Gege Hadjon memimpin rapat forkopimda. Bupati hadir bersama wakil bupati Agustinus Payong Boli.
Kapolres Flotim AKBP Arri Vaviriyantho, Kasdim 1624/Flotim Mayor Czi I Gusti Made Budayasa, Ketua Pengadilan Larantuka Setyo Yoga Siswantoro.
Baca: Tarian Bersama Ratusan Mahasiswa STIPAS KAK Tutup Kegiatan Kamping Rohani Di Taman Ziarah Oebelo
Kajari Flotim I Putu Gede Astawa, Ketua DPRD Flotim Yoseph Sani Bethan, Wakil Ketua DPRD Flotim Robert Rebon Kereta dan Asisten II Dominikus Demon.
Forum rapat tersebut satu kata mengutuk aksi teror di Surabaya, dan imbasnya mengancam kenyamanan di seluruh wilayah termasuk Flores Timur.
Bupati Anton mengatakan paham yang dianut para teroris telah merusak kebersamaan yang dibangun di tengah masyarakat.
"Paham ini (ISIS) tumbuh merusak kebersamaan. Pergerakan paham ini mengabaikan banyak hal. Tidak ada hubungannya dengan agama mana, tapi urusan paham radikal," kata Bupati Anton.
Bupati Anton mengatakan Flotim sangat terbuka. Memiliki wilayah pesisir yang sangat panjang dan sulit sekali terdeteksi.
Baca: Sidang Kasus Korupsi Pembangunan USB SMK N 2 Kupang Barat Akan Dilanjutkan Selasa Pekan Depan
Baca: NTT Dapat Bantuan Dana Untuk 400 Wirausaha Pemula
Karena Bupati Anton meminta elemen pemerintahan paling bawah seperti kepala dusun, RT dan kepala desa aktif memastikan keamanan di wilayah masing-masing.
Apalagi media sosial dengan berbagai kontent postingan kadang memantik respon yang keluar dari konteks dan mengganggu kebersamaan.
Bupati Anton meminta kepada para pendatang baru masuk ke Flotim untuk aktif melaporkan diri kepada pemimpin wilayah setempat seperti ketua RT, kepala desa atau kelurahan.
Dan kepada masyarakat meski mewaspadai kehadiran orang asing, jangan pernah mencurigasi sembarang apalagi mengambil tindakan apa pun.
Baca: Sikapi Aksi Teror di Surabaya, Ini Pernyataan Sikap Forkopimda, FKUB, Tokoh Masyarakat Flores Timur
"Jika mencurigai seseorang jangan membuat pergerakan tapi komunikasikan. Kita tidak boleh takut, tapi selalu waspada," kata Bupati Anton.
Bupati Anton berharap agar pemuka agama di Flotim baik di gereja, mesjid, maupun pura agar menyajikan kotbah yang menyejukkan hati umat.