Bom di Surabaya
TERNYATA! Ada Cewek Cantik Asal NTT Juga Jadi Korban Bom. Ini Identitasnya.
Informasi lainnya, ada dua warga NTT lainnya yang ikut menjadi korban dan menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) RKZ Surabaya.
POS-KUPANG.COM – Korban ledakan bom di tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5/2018) menelan banyak korban jiwa dan korban luka-luka.
Tercatat 11 orang tewas sementara 49 lainnya masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Data yang dihimpun POS-KUPANG.COM, korban asal NTT yang terungkap identitasnya adalah Robertus V. Ditu yang merupakan Mahasiswa Universitas 17 Agustus Surabaya.
Mahasiswa semester akhir ini mengalami luka di sekujur tubuhnya akibat terkena logam dari serpihan bom yang meledak di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela Ngagel.
Baca: Bupati Sumba Barat Daya-NTT Kutuk Keras Pelaku Pemboman. Minta Warga Waspadai Muka Baru
Robertus menjalani operasi di rumah sakit International Surabaya dan dilaporkan sudah dalam kondisi membaik.
Informasi lainnya, ada dua warga NTT lainnya yang ikut menjadi korban dan menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) RKZ Surabaya.
Dua warga tersebut diketahui bernama Yoseph Fernando (24) dan Claudia Febryanti (22) keduanya dari Gereja Santa Maria Tak Bercela Ngagel.
Kedua warga ini dirawat bersama korban lainnya namun sudah diperbolehkan pulang ke rumah oleh pihak rumah sakit.
Baca: Polisi Tembak Mati Empat Teroris. Ternyata Mereka mau ke Mako Brimob
Sementara masih ada korban yang menjalani perawatan di RKZ di antaranya yakni:
Fenny Suryawati (34) warga Manukan dan Agus (28) Warga Tempel I/Surabaya.
Keduanya sama-sama dari Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS).
Juga Ny Tee Suk Tjien (64) warga Tempel I/Surabaya dari Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS).
Sonia Adina (23) warga Jalan Pahlawan Timur Tumpang dari Gereja Santa Maria Tak Bercela.
Korban Bertambah
Sampai Minggu siang, jumlah korban meninggal dunia akibat ledakan bom di tiga gereja di Surabaya kembali bertambah.
Sudah lebih dari 11 orang dipastikan tewas dalam peristiwa memilukan di Surabaya, Minggu (13/5/2018).
Terbaru, satu korban ewas ini yang dirawat di RS Bedah Jl Manyar Surabaya.
"Baru saja, ada satu orang yang meninggal. Jadi sampai sekarang ada 10 orang meninggal dan 41 orang dirawat di RS," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera di Mapolda Jatim, Minggu (13/5/2018) siang.
Hingga pukul 12.30 WIB, 8 dari 10 korban tewas ledakan bom masih berada di tiga gereja yang dibom pelaku.
Korban tewas itu masih dilakukan pemeriksaan dan identifikasi petugas, Minggu (13/5/2018).

"Delapan korban meninggal belum dievakuasi dari lokasi, ini demi pemeriksaan dan identifikasi," terang Barung.
Barung menjelaskan, serangan bom di tiga kereja di Surabaya ini hampir bersamaan.
Berikut kronologisnya:
1. Kejadian pertama di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela
Gereja Katolik ini berada di Jalan Ngagel Madya. Bom meledak pada pukul 06.30 WIB
2. Kejadian kedua, disusul ledakan bom di GKI Jl Diponegoro, pada pukul 07.30 Wib.
3. Kemudian ledakan di Gereja Pantekosta Jl Arjuno Pukul 07.53 WIB.
Saksi mata Erens A Ratupa petugas keamanan Gereja Pantekosta mengatakan, ledakan terjadi pukul 7.30 WIB. Ledakan terjadi di halaman parkiran Gereja Pantekosta.
"Pelaku mengendari mobil Avanza warna putih, mobilnya juga diledakkan," ujarnya, ditemui di lokasi kejadian.
Menurut Erens, akibat ledakan tersebut petugas yang menjaga di area depan gereja mengalami luka parah.
Sedangkan jemaat masih belum diketahui jumlah korbannya.

"Satu petugas keamanan luka parah. Sekitar 5 jemaat juga terluka. Masih belum diketahui ada yang meninggal apa tidak," katanya.
Ia menjelaskan, ledakan terjadi sebanyak tiga kali.
"Asap hitam langsung mengepul di depan halaman, semua orang panik," tegas Erens.
Gereja Santa Maria Tak Bercela
Warga di sekitar Kawasan Gereja Santa Maria Tak Bercela Jalan Ngagel Jaya Surabaya dikejutkan sebuah ledakan yang terjadi Minggu (13/5/2018) pagi.
Ledakan diduga bom itu terjadi sekitar pukul 7.00 WIB.
Usai ledakan, petugas langsung mensterilkan lokasi kejadian.
Kawasan Gereja Santa Maria Tak Bercela Jalan Ngagel Jaya Surabaya pada disterilkan petugas kepolisian.
Petugas menyuruh paksa warga yang berada di kawasan TKP untuk segera meninggalkan lokasi.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Barung Mangera mengatakan, ledakan yang terjadi merupakan ledakan aksi bom bunuh diri.

"Iya ini bom bunuh diri. Pelaku meninggal," kata Barung Mangera di lokasi.
Saat ini polisi sudah memasang garis polisi untuk mensterilkan area dari warga yang melintas.
Adapun tim gabungan dari ambulans dokpol, tim inafis, brimob dan gegana sudah disiagakan di lokasi.
Petugas melakukan penyisiran, terlihat jibom masuk ke Gereja Santa Maria Tak Bercela.
"Ada dua yang meninggal, jamaah dan pelaku," tambah Barung.
Selain itu, ada 13 korban luka akibat aksi bom bunuh diri ini.
"Terjadi upaya bunuh diri dari yang sudah diidentifikasi di TKP satu orang, di rumah sakit satu orang, luka-luka anggota polisi yang berjaga ada dua orang dan kemudian ada masyarakat yang luka 13 orang," kata Kombes Pol Barung Mangera di lokasi.
Korban saat ini dirawat di RS Bhayangkara Polda Jawa Timur dan RSUD Dr Soetomo Surabaya.
GKI Jalan Diponegoro
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung mengatakan, ledakan di GKI di Jalan Diponegoro, Surabaya, Minggu (13/5/201) pagi, menewaskan satu orang perempuan.
"Sementara satu ibu-ibu meninggal," ujar Frans seperti dikutip Kompas TV. Sementara itu, kata dia, dua orang dibawa ke rumah sakit.

Sebelumnya, salah seorang warga, Pardianto, mengaku melihat tiga perempuan dicegat satpam gereja di parkiran.
"Ada security mau jegat tiga orang. Lalu meledak di parkiran," ujar Pardianto kepada Metro TV.
Ia mengatakan, ledakan kedua terjadi sekitar lima menit kemudian.
Menurut dia, perempuan itu tampak membawa tas dan di tubuhnya memakai seperti rompi.
Setelah ledakan, ia melihat salah satu dari tiga perempuan tersebut masih bernafas.
Ledakan itu melukai satpam. Tampak satpam terluka di bagian paha dan mulut.
"Satpam sudah dibawa ke rumah sakit," ujar dia. (pos-kupang.com)