Benarkah Kecanduan Seks Adalah Mitos? Simak Survei Berikut!

Pencarian kepuasan, menurut banyak pakar, membedakan kecanduan dengan perilaku obsesif kompulsif—meskipun ada kemiripan.

Editor: Rosalina Woso
Kompas.com
Ilustrasi seks 

Meski demikian, dia meyakini definisi yang lebih luas soal ketergantungan akan lebih berguna.

Sebuah kajian yang dirilis pada 2014, menunjukkan aktivitas otak para "pecandu seks" yang sedang menonton film porno sama dengan aktivitas otak para pecandu narkoba ketika diperlihatkan jenis narkoba yang mereka pilih.

'Mencari kepuasan'

Dr Toates mengatakan ada dua elemen penting yang menandai kecanduan, yakni pencarian kepuasan dan adanya konflik seputar perilaku pencarian tersebut.

Pencarian kepuasan, menurut banyak pakar, membedakan kecanduan dengan perilaku obsesif kompulsif—meskipun ada kemiripan.

Baca: Jangan Panik! Saat Duri Ikan Sangkut Ditenggorokan, Atasi dengan 8 Cara Praktis Ini

Baca: Jangan Makan 10 Jenis Makanan Ini Bila Anda Mengidap Sakit Jantung

Pengidap kecanduan akan mencari kepuasan jangka pendek, meskipun ada dampak negatifnya dalam jangka panjang.

Kebalikan dengan kecanduan, pengidap gangguan obsesif kompulsif terlibat dalam perilaku yang tidak menghasilkan kepuasan, kata Dr Toates.

Akan tetapi semua manusia mencari kenikmatan dan kepuasan. Lalu apa yang membedakan perilaku mencari kepuasan biasa dengan kecanduan?

Ahli psikologi Dr Harriet Garrod menilai sebuah perilaku tergolong kecanduan ketika mencapai taraf intensitas yang menyebabkan dampak negatif terhadap individu dan mereka yang berada di sekitarnya.

Kecanduan makanan dan judi telah masuk golongan perilaku yang bisa didiagnosa sebagai gangguan, sedangkan kecanduan seks belum masuk golongan tersebut karena telah berada dalam kesadaran publik lebih lama, ujarnya.

Artinya, perlu banyak orang yang mencari pertolongan medis sehingga menyediakan lebih banyak bukti untuk mendukung bahwa perilaku mereka adalah kecanduan, kata Dr Garrod.

Baca: Pasangan Ini Jajakan PSK di Kalibata City Berkedok Pijat plus-plus, Ini Tarifnya Net

Bagaimana kehidupan seks orang-orang di atas umur 65 tahun?

'Kenapa saya harus membatasi cinta saya?' Kisah kaum poliamor, cinta dengan banyak orang
Perkawinan cinta segitiga, akan makin lumrah di masa depan?

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved