46 Orang Diterkam Buaya di Perairan NTT. Warga Harus Waspada saat Main di Laut

Korban jiwa akibat serangan buaya 2011-2017 sebanyak 41 orang dan di tahun 2018 ini sudah terjadi lima korban.

Editor: Bebet I Hidayat
ISTIMEWA
Tim Basarnas mengevakuasi janazah korban yang diterkam buaya, Kamis (25/1/2018). 

Baca: Tercyduk di Lift. Tengok Foto-foto Lucinta Luna. Aneh dan Bikin Netizen Ngakak!

"Bisa jadi buaya menyerang manusia misal karena habitat rusak lalu keluar. Buaya harus makan di habitatnya misal ikan tapi akhir dia keluar habitat dan bertemu dengan manusia," katanya.

Kemudian bisa jadi karena populasi buaya meningkatkan sehingga di habitat sudah terlalu banyak, makan tidak cukup akhirnya mengakibatkan korban manusia.

Menurut peneliti dari Australia Utara, ada empat penyebab buaya memangsa manusia.

Pertama buaya memakan manusia karena butuh makanan. Saat masih kecil makan cukup dengan yang kecil seperti ikan, kepiting, buaya lainnya.

Kemudian buaya semakin besar butuh makanan yang lebih besar seperti makan babi, sapi dan manusia salah satu potensi.

Kedua, buaya bersifat teritorial dan saat buaya ada di satu tempat siapapun yang masuk teritory dia maka dianggap musuh dan dia akan mempertahankan teritorinya.

Baca: Di Balik Ketampanannya, Ternyata Jungkook BTS Memiliki Kebiasaan Unik Ini. Iihh Pingin. . .

Baca: Terlihat Tampan Sempurna, Bagian Wajah V BTS ini Tuai Pujian Netizen, Kamu Setuju?

Baca: Foto Masa Kecil Bersama Sang Ayah Beredar, Netizen Sebut Jungkook BTS Racikan Sempurna

Termasuk manusia saat kegiatan manusia memasuki jauh ke habitat buaya misal dulu hutan bakau luas ditebang atau orang makin masuk ke dalam hutan bakau maka dianggap masuk ke teritorial buaya dan tidak bermaksud memangsa manusia dan buaya bermaksud mengusir.

Untuk beberapa jenis buaya seperti yang sedang bertelur atau menjaga anak dan saat ada orang yang ke situ dia bermaksud mempertahankan sarang, anak maka terjadi serangan.

Kemungkinan lain buaya salah sasaran saat mau makan anjing atau kambing atau sapi dan asa manusia dia menyerang.

Dadang mengungkapkan di dalam Peraturan Menteri tentang penanganan konflik satwa liar dan manusia harus menyelesaikan akar permasalahan dan untuk itu harus dijawab melalui penelitian.

Ketika tahu penyebabnya akhir kita harus tahu menanggulangi akar permasalahan.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved