Pdt Mery Kolimon dan Jeki Latuperisa Pimpin Ibadah Pembukaan Bulan Bahasa dan Budaya GMIT
Wakil Ketua 1 Bobi Fanggidae, Wakil Ketua 2 Pdt E. V. Manu Nale. Wakil Ketua 3 Pdt Jeki Latuperisa, Wakil Ketua 4 Aser Rihi Tugu.
POS KUPANG.COM, KUPANG - Ketua Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT), Pdt Dr Mery Kolimon dan Ketua MJ GMIT Paulus Pdt Jeki Latuperisa, MTh memimpin ibadah pembukaan bulan bahasa dan budaya.
Pembukaan ibadah bulan bahasa dan budaya berlangsung di GMIT Paulus Kupang, Minggu (6/5/2018) mulai pukul 07.00 Wita.
Dalam ibadat ini berlangsung perhadapan panitia sidang sinode ke-34 GMIT dengan komposisi sebagai berikut. Ketua Umum Prof Fred Benu, PhD. Ketua Harian Dr. Ludji Riwukaho Msc. Sekretaris Ir Rodialek Polo.
Baca: Ini Pesan Ketua MS GMIT Kepada Peserta Pawai Paskah Kota Kupang
Wakil Ketua 1 Bobi Fanggidae, Wakil Ketua 2 Pdt E. V. Manu Nale. Wakil Ketua 3 Pdt Jeki Latuperisa, Wakil Ketua 4 Aser Rihi Tugu. Wakil Ketua 5 Pdt Yeri Hawu. Wakil Ketua 6 Friedrik Tielman.
Sidang Sinode ke-34 akan berlangsung pada bulan November 2019 bertempat di GMIT Paulus Kupang. Klasis Kota Kupang adalah tuan rumah sidang sinode ke-34.
Bersatu dan Melayani
Dalam kotbahnya Pdt Mery Kolimon mengatakan bahasa dan budaya harus menolong kita untuk bersatu dan melayani.
Baca: Kreatif, Ini yang Dilakukan Ibu-ibu GMIT Maranatha Oebufu Memperingati Hari Kartini
“Solidaritas penting tetapi yang paling penting seluruh pekerjaan itu dipakai untuk melayani Tuhan. Bahasa dipakai untuk memulihkan sesama bukan menyerang dan menyakiti sesame,” kata Pdt Mery Kolimon.
Dia menjelaskan, bulan bahasa dan budaya ditetapkan oleh GMIT sebagai aktualisasi perjumpaan injil dan budaya.
“Kita beragam bahasa dan budaya, kita berbeda etnis tetapi kita dibalut menjadi satu dalam Kasih Kristus. Liturgi multi etnis mewarnai ibadah bulan bahasa dan budaya di seluruh GMIT,” tandasnya.
Baca: VIDEO: Pawai Paskah, Ada Tarian Perang dari GMIT Amfoang Utara,TTS dan TTU
Pdt Desiana Rondo Effendy sebagai pendeta pendamping jemaat Paulus mengatakan, selama bulan bahasa dan budaya di bulan Mei ini seluruh ibadat dan liturgi jemaat Paulus melibatkan semua unsur bahasa dan budaya yang ada di Indonesia bukan hanya NTT.
“Karena kita Indonesia dan kita satu dalam Tuhan,” katanya. Demikian rilis yang diterima Pos Kupang dari Pdt Desiana Rondo Effendy. (*)