Curahan Hati Perempuan Penderita Kelainan Seksual. Mulai dari Kebiasaan Aneh hingga Penyebabnya!
Kadang dia memang merasa risih, tapi dorongan itu selalu muncul. Yang jelas, dia ingin menaklukkan pria sebanyak mungkin.
"Penderita" biasanya merupakan korban tokoh otoriter dan senantiasa hidup di bawah tekanan.
Hingga orang semacam ini konon akan sulit memperoleh kepuasaan dalam segala hal. Selain itu mereka umumnya kurang tanggap akan risiko pola hidup liar yang mereka jalani. Semisal penyakit kelamin akibat kontak bebas.
Soalnya, orang yang menderita kegilaan seks akan selalu mencari sesuatu yang fresh from the oven. Paling tidak yang memungkinkan dirinya memperoleh kepuasaan sementara rahasia penyimpangan mereka tetap terjaga rapi.
Sedangkan Karla, agak berbeda dari kedua rekannya. Ia cenderung memilih laki-laki yang justru membahayakan dirinya. Seorang kekasihnya, misalnya, bertipe kasar dan keras. Begitu juga tuntutannya di atas ranjang.
Lainnya malah gemar "membelai" tubuh Karla dengan ujung pisau saat mereka bermesraan! Sementara cowok terbarunya hobi mengikatnya kuat-kuat bak seekor anjing kudisan.
Apa sih sebetulnya yang membuat mereka nekad? "Penderita" konon tengah berupaya keras menghapus luka batin mereka. Dengan cara itulah, kata para ahli, mereka berusaha mencari perhatian dan meringankan beban.
Pikiran mereka dipenuhi khayalan kelewat indah tentang petualangan cinta! Tak mengherankan jika mereka merasa jadi putri tercantik setiap kali berhasil menaklukkan pria.
"Sebetulnya wanita-wanita demikian justru patut dikasihani. Mereka adalah orang-orang frustrasi yang masa kecilnya tak indah. Hingga mereka terus berupaya mencari sumbersumber kenikmatan yang dianggap dapat mengisi kekosongannya," jelas Patrick.
Kemungkinan lain, mereka merupakan bayi-bayi yang tak diinginkan. Dan untuk menghindari kenyataan getir tersebut, mereka menempuh pola hidup demikian.

Melepas Dendam
Sekitar 60 persen penderita kegilaan seks ini dikabarkan terlibat pula dalam penyalahgunaan alkohol atau obat-obat terlarang, makan berlebih, perjudian dan gemar shopping yang sebetulnya tak perlu.
Mereka pun biasanya agak pengecut dan amat enggan berpikir. Anggapan mereka, yang dipikirkan dan dirasakan hanyalah sesuatu yang menyakitkan, jadi apa gunanya?
Hal lain yang juga kerap dianggap sebagai penyebab penyimpangan ini adalah pengalaman seks yang traumatis. Semisal pemerkosaan. Atau mereka yang dibesarkan dalam suasana "penuh seks".
Yaitu jika seorang anak bebas omong cabul dan tak ada teguran sewaktu memperlihatkan perilaku yang "kelewat berani" untuk ukuran anak seusianya.
Sebaliknya, mereka yang dibesarkan di lingkungan yang amat ketat memberlakukan segala peraturan juga menghadapi risiko tinggi.