Sttt, Dokter Perempuan Yovita Anike Mitak ini Ungkap Rahasia Keluarganya
Sttt, dokter perempuan Yovita Anike Mitak ini mengungkap rahasia kehidupan keluarganya.
Penulis: OMDSMY Novemy Leo | Editor: OMDSMY Novemy Leo
“Peristiwa masa kecil saya itu membentuk karakter dan kemandirian saya, termasuk jiwa bisnis, dan juga rasa cinta kasih untuk menolong sesama juga terbentuk. Bahkan saya bisa berkarier sebagai dokter dengan tidak melupakan tugas saya sebagai seorang istri dan ibu bagi ketiga anak kami. Semua itu bisa saya lewati karena melihat contoh yang baik dari kehidupan mama dan papa,” kata Niken.

Untuk semua pengalaman masa kecilnya itu, istri dari Albert Constantijn Porsiana, SE ini mengatakan, setiap orang pasti memiliki pengalaman yang berbeda karena berasal dari keluarga, budaya, agama, suku, dan ras yang berbeda.
Namun apapun pengalaman yang telah, sedang dan akan dilalui setiap orang, Niken berharap semua itu bisa dijalani dengan baik dan iklas.
Baca: 7 Tips Berkebun Bagi Pemula, Pasti Berhasil Guys
Baca: 5 Tips Praktis Hemat Listrik di Rumah, Kantongmu Ga Bakalan Tekor
“Karena apapun pengalamannya, baik dan buruk, pastilah pengalaman itu akan menjadi pelajaran yang berharga bagi setiap orang yang melewatinya. Setiap pengalaman adalah proses, jalani dan ambilah hal positif untuk bisa dipergunakan untuk kehidupan masa depan,” kata ibu dari Antonio, Diandra dan Diony ini.
Karena itu, Niken berharap setiap orangtua jaman now bisa memberikan pengalaman-pengalaman yang positif bagi anak-anak sehingga anak-anak bisa mulai mandiri dan menghormati satu sama lainnya. (*)

3. Angkat Tangan
Dr. Yovita Anike Mitak, MPH mengungkapkan, mamanya adalah orang yang paling mendukungnya menjadi seorang dokter. Niken selalu diberikan motivasi untuk selalu belajar keras dan percaya diri agar bisa mencapai cita-citanya itu. Cita-citanya menjadi seorang dokter mulai ada saat Niken duduk di Bangku SD Katholik Puteri I Kupang dan makin mantap saat Niken berada di bangku SMP Katholik Frater Kupang.
Niken mengenang, pernah suatu saat sekolahnya dikunjungi menteri kesehatan dan menteri kesehatan bertanya kepada para pelajar disana siapa yang hendak menjadi dokter.
“Saat itu hanya saya sendiri yang mengangkat tangan karena saya ingin sekali menjadi dokter dan akhirnya terwujud. Semua ini berkat dukungan mama dan papa,” kata alumni Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya malang.

Niken kemudian melanjutkan sekolah di SMA Katholik Cor Jesu Malang – Jatim dan lulus tahun 1982 lau masuk fakulta skedokteran Brawijaya Malang.
Setamat sekolah dokter tahun 1987, Niken memilih pulang ke NTT dengan alasan ingin membangun daerah. Pasalnya, saat itu dokter di NTT, apalagi dokter perempuan masih sangat kurang dan hanya bisa dihitung dengan jari seperti dokter Ici Saudale, dokter Paula Tibludji, dokter Joice Manek dan lainnya.
Niken mengawali kariernya sebagai dokter di kabupaten TTS Propinsi NTT tahun 1989 dan ditempatkan di RSUD Soe hingga April 1990. Lalu menjadi Plt. Kepala Puskesmas Polen, Kecamatan Mollo Selatan, Kabupaten TTS hingga tahun 1991.
Baca: Temuan Baru! 6 Kebiasaan Ini Bisa Menurunkan Gairah Pasangan