Ini Pesan Rektor Zainur Saat Melantik Pejabat Struktural di Lingkungan Kampus UMK
Saling loyal dan taat asas. Bisa bekerjasama dengan orang lain. Pintar sekalipun tidak menjamin kalau tidak bisa bekerjasama dengan orang lain
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Ferry Ndoen

Laporan Reporter POS KUPANG. COM, Gordi Donofan
POS KUPANG. COM | KUPANG - Rektor Universitas Muhammadiyah Kupang (UMK), Dr. Zainur Wula, S.Pd., Msi, melantik pejabat struktural di lingkungan kampus UMK.
Prosesi pelantikan digelar di Aula Serbaguna Kampus UMK, Kelurahan Kayu Putih Kecamatan Oebobo Kota Kupang, Senin (23/4/2018).
Pelantikan tersebut berdasarkan surat Keputusan Rektor UMK Nomor: 101/KEP/II.3.AU/D/2018 tentang Pengangkatan Pejabat Struktural di Lingkungan Universitas Muhammadiyah Kupang.
Rektor UMK, Dr. Zainur Wula dalam sambutannya mengatakan, pergantian pejabat struktural itu merupakan hal yang lumrah. Dalam sebuah organisasi itu harus dan sangat penting dalam rangka penyegaran. Supaya orang tidak bosan-bosan disuatu tempat atau untuk melakukan penyegaran.
"Bagi yang tidak dilantik hari ini tidak boleh menjalankan tugas. Maka harus dilantik.Yang saya perlu sampaikan bahwa jabatan struktural itu tugas tambahan bagi seorang dosen," papar Dr. Zainur.
Rektor Dr. Zainur menegaskan, jabatan struktural bukan eselon Tidak ada yang namanya dosen itu eselon. Dan memang tidak ada.
"Jangan pernah berpikir bahwa saya inikan dulu rektor, ngapain saya jadi ketua Prodi. Jangan berpikir bahwa saya inikan kepala LP3M kenapa saya jadi ini, ini penghinaan. Tidak ada begitu. Jadi tugas dosen itu pekerjaan pokoknya itu sebagai dosen. Sekali lagi tidak ada eselonisasi didalam perguruan tinggi yang disebut dosen. Kalau mau jadi pejabat eselon silakan berhenti jadi dosen, tidak ada masalah, saya senang," tegas Dr. Zainur.
Rektor Dr. Zainur mengatakan, berdasarkan aturan atau Undang-Undang yang berlaku tidak boleh seorang dosen menjadi seorang operator disebuah Perguruan Tinggi.
Rektor Dr. Zainur mengatakan, pejabat struktural yang dilantik harus loyal terhadap institusi. Selain itu harus loyal terhadap pimpinan perguruan tinggi karena di Muhammadiyah begitu.
"Saling loyal dan taat asas. Bisa bekerjasama dengan orang lain. Pintar sekalipun tidak menjamin kalau tidak bisa bekerjasama dengan orang lain terutama sesama dilevel maupun diatas, horisontal maupun vertikal. Harus bisa bekerjasama," tegas Dr. Zainur.
Rektor Dr. Zainur mengatakan, kemampuan intelektual, akademik dan intelktual juga dibutuhkan.
Rektor Dr. Zainur menegaskan, dosen dan para pengelola Prodi harus menguasai teknologi. Komputer dan teknologi informasi lainnya harus dikuasai. Sebab kedepan semua dihadapkan dengan era digital. Mau mengajar dan sebagainya menggunakan digital.
Rektor Dr. Zainur meminta para pejabat struktural untuk tidak membuang waktu dan kesempatan untuk hal-hal yang tidak berguna. Waktu itu lebih baik digunakan dan fokus pada pekerjaan.
"Jangan menggunjing lebih baik fokus pada pekerjaan di Prodi itu lebih penting. Manfaatkan kesempatan dengan baik. Kurikulum diprodi harus diperhatikan. Jangan mengada-ada Mata Kuliah itu, jangan hanya sebut enak namanya (mata kuliah) tapi tidak mengenal dengan prodi, tidak update tidak sesuai dengan wilayah kedaerahan dan segala macam. Tolong diperhatikan kurikulum itu. Yang belum lokakarya segera lokakarya," tegas Dr. Zainur.