Keren, Tarian Tujuh Bidadari pada Jambore Forum Orang Muda (FOM) Malaka
Keren, tarian tujuh bidadari pada jambore forum orang muda (FOM) Malaka.
Laporan Wartawan Pos-Kupang.Com, Teni Jenahas
POS-KUPANG.COM, BETUN - Keren, tarian tujuh bidadari pada jambore forum orang muda (FOM) Malaka.
Rabu (18/4/2018), Pantai Loodik, Desa Litemali, Kecamatan Koba Lima, Kabupaten Malaka tampak ramai dengan kegiatan pembukaan Jambore Forum Orang Muda (FOM) Malaka.
Kegiatan ini dihadiri 400 perserta yang didominasi orang muda. Peserta berasal dari lima desa.
Kegiatan ini disemarakan dengan berbagai atraksi kreatif para peserta termasuk tarian tujuh bidadari.
Baca: Mulai Sekarang Jangan Lagi TIdur Pakai Bantal, Ini Manfaatnya, Ladies
Baca: Perempuan NTT Adalah Pemilih Terbesar Tapi Tak Sebanding dengan Pencapaian dalam Politik
Baca: Wah! NTT Merupakan Propinsi yang Tidak Ramah Terhadap Perempuan, Kenapa?
Baca: Konsorsium Timor Adil dan Setara dan Pos Kupang Dorong Warga NTT Jadi Pemilih Cerdas
Tarian tujuh bidadari yang dipentaskan siswi SMK St Willibrodus Betun dan Sta Fatiman Betun ini cukup menarik
perhatian para undangan.
Para undangan yang hadir mengabadika momen itu. Mereka mengangkat satu persatu handphone kamera untuk
mengabadikan tarian tersebut.
Dari sudut panggung acara, berbaris gadis-gadis remaja berpakain adat lengkap.
Mereka dinamakan penari tujuh bidadari karena jumlah penari sebanyak tujuh orang, mulai dari putri sulung
sampai putri bungsu.
Putri sulung dilakonkan Flora Bria disusul Fira Bria, Grace Kehi, Win Usfinit, Yustina Nahak, Fita Klau dan putri bungsu adalah Foni Nahak.
Mereka mengenakan kain sarung motif Malaka dilengkapi aksesoris seperti destar dan mahkota (hatire) di kepala, tas siri pinang (kakaluk) di samping, kalung (morten) di leher serta tempat siri pinang (kabir).
Baca: Anak Sering Melamun, Ini 5 Langkah Efektif Menanganinya, Mom
Baca: Bayi Dikasih Dot, Ternyata Banyak Manfaatnya Loh, Mom
Baca: Temuan Baru! 6 Kebiasaan Ini Bisa Menurunkan Gairah Pasangan
Baca: Suami dan Selingkuhan Sewa Pembunuh Bayaran untuk Menembak Istrinya, Begini Akhir Ceritanya
Pembimbing para penari, Nelde Usfinit kepada Pos Kupang mengatakan, tarian tujuh bidadari ini biasa
dipentaskan di acara-acara resmi untuk memberikan hiburan bagi undangan atau tamu.
Dalam cerita klasik, tarian ini dinamakan tarian tujuh bidadari karena jumlah penari sebanyak tujuh orang yang
diperankan oleh tujuh perempuan. (*)