Datangi Daerah Terisolir, Bupati Anton Rela Tinggalkan Mobil Dinasnya dan Lakukan Hal ini

Bupati Anton malah tertantang mengendarai sendiri sepeda motornya dan mendahului rombongan tiba di desa.

Penulis: Felix Janggu | Editor: Fredrikus Royanto Bau
zoom-inlihat foto Datangi Daerah Terisolir, Bupati Anton Rela Tinggalkan Mobil Dinasnya dan Lakukan Hal ini
ISTIMEWA
Bupati Flotim Antonius Hubertus Gege Hadjon sedang memetik Vanili Desa Demondei Senin (9/4/2018).

Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Feliks Janggu

POS-KUPANG.COM|LARANTUKA - Bupati Flotim Antonius Hubertus Gege Hadjon melakukan kunjungan kerja (kunker) ke wilayah terisolir Desa Demondei, Kecamatan Wotanulumado, Adonara Senin (9/4/2018).

Anton Hadjon didampingi Kepala Dinas Pertanian Anton Wukak Sogen dan Anggota DPRD Flotim Simeon Saka Muli dan rombongan dari Kecamatan Wotanulumado.

Saka Muli kepada POS-KUPANG.COM, Selasa (10/4/2018) mengungkapkan kesulitan yang dialami rombongan bupati Anton untuk tiba di Desa Demondei.

"Perjalanan ke sana membutuhkan perjuangan yang berat karena infrastruktur jalan ke wilayah ini rusak berat," kata Saka Muli.

"Mobil tidak bisa naik sampai ke Demondei makanya bupati tinggalkan mobil dinas dan gunakan kendaraan roda dua," kata politisi Gerindra itu.

Baca: Marselinus Fabianus Ajo Bupu Diberhentikan dari Jabatan Ketua DPRD Nagekeo, Ini Alasannya

Jelas Saka Muli, Bupati Anton malah tertantang mengendarai sendiri sepeda motornya dan mendahului rombongan tiba di desa.

"Di desa sudah menunggu masyarakat dengan tari adat dan pengalungan.

Kampung ini udaranya sangat sejuk dan cocok untuk Vanili," kata Saka Muli.

Saka Muli mengaku senang dengan kehadiran bupati di Demondei karena sangat membantu masyarakat ke depan.

"Saya tidak perlu lagi berteriak kepada pemerintah tentang kondisi jalan. Bupati sudah datang dan melihat sendisi kondisi jalan di sana," kata Saka Muli.

Saka Muli menjelaskan tujuan kunker bupati Anton ke Demondei yakni mendukung pengembangan komoditi Vanili di Demondei.

Baca: Marselinus Fabianus Ajo Bupu Diberhentikan dari Jabatan Ketua DPRD Nagekeo, Ini Alasannya

"Bupati lakukan panen perdana Vanili di atas lahan seluas sekitar dua hektar. Perkebunan Vanili ini didampingi perusahaan asal Swedia," kata Saka Muli.

Beberapa desa selain Demondei ke depan direncanakan akan bekerja sama dengan perusahaan asal Swedia itu dan mengembangkan ratusan hektar Vanili.

"Kehadiran perusahaan asing di daerah memotong rantai distribusi yang sangat panjang dan sangat menguntungkan para petani kita," kata Saka Muli.

Saka Muli berharap pemerintah daerah bisa menangkap momentum ini dan memfasilitasi masyarakat peralatan yang diperlukan petani.

"Petani sangat membutuhkan alat pencacah rumput atau daun untuk membuat pupuk organik. Karena harus pakai pupuk organik," jelas Saka Muli.

Baca: Telkom Support Jaringan untuk 11 Ribu Sekolah di Jawa-Bali dan Nusra

Saka Muli optimistis jika ratusan hektar kebun ditanan Vanili, maka akan sangat mengubah kehidupan perekonomian masyarakat di Wotanulumado.

"Ini peluang yang tidak datang dua kali. Jangan banyak analisa macam-macam, masyarakat mulai buka lahan dan belajar menanam Vanili mulai sekarang," kata Saka Muli.

Karena Vanili merupakan tanaman yang membutuhkan perhatian ekstra, maka petani diharapkan mengikuti bimbingan dan sharing dari kelompok petani yang sudah sukses. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved