TKI Asal NTT Meninggal

Jenazah Milka Boimau Ada Jahitan di Perut Hingga Dada, Keluarga Protes: Ini Jahitan Apa?

Bekas jahitan terlihat dari perut hingga bagian dada, menyerupai garis lurus. Keluarga besarnya pun protes keras.

Editor: Alfons Nedabang
POS KUPANG/GORDI DONOFAN
Jenazah TKI asal NTT yang meninggal di Malaysia, tiba di Bandara El Tari Kupang, Minggu (11/3/2018). 

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Jenazah Milka Boimau, Tenaga Kerja Indonesia ( TKI) asal Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang meninggal dunia di Malaysia, akhirnya dipulangkan.

Keranda berisi jenazah Milka tiba di kampung halamannya di Desa Kotabes, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang, Minggu (11/3/2018) siang.

Kemudian peti dibuka. Betapa terkejutnya keluarga mendapati sekujur tubuh Milka penuh dengan jahitan.

Baca: Polisi Tangkap Suami Istri di Sumba, Jual Anak Di Bawah Umur Kepada Pria Hidung Belang Rp 200 Ribu

Bekas jahitan terlihat dari pangkal perut hingga bagian dada, membentuk garis lurus. Selain itu, pada bagian telinga berwarna hitam seperti bekas pukulan.

Keluarga besarnya pun protes keras.

Jenazah Milka Boimau penuh dengan jahitan
Jenazah Milka Boimau penuh dengan jahitan (FACEBOOK)

"Kami tidak terima dengan kondisi adik kami. Ini jahitan apa. Kalau mau otopsi atau operasi, harus koordinasi dengan kami sebagai keluarga. Harus ada persetujuan dari kami sebagai keluarga," tegas Saul Boimau, kakak kandung Milka, kepada Kompas.com, Minggu (11/3/2018) malam.

Menurut Saul, semua keluarga tidak terima dengan kondisi jenazah Milka, yang penuh jahitan mulai dari leher, hingga perut bagian bawah.

Baca: Horeee! PNS Dapat Tunjangan Kemahalan

Padahal lanjut Saul, dari surat yang diterima oleh pihaknya dari KJRI Penang, tertulis bahwa penyebab Milka meninggal karena sesak napas akibat infeksi pada paru-paru, sehingga menurutnya tidak perlu dilakukan otopsi.

"Kenapa sakitnya hanya sesak napas, tapi jahit begini banyak, mulai dari leher sebelah menyebelah, hingga perut," ucapnya.

Senada dengan itu, Agustinus Boimau yang juga merupakan adik kandung dari Milka, mengaku kematian tersebut terkesan janggal.

"Kami keluarga saat ini masih berembuk untuk mengambil sikap. Karena kematian kakak saya ini janggal. Karena selama ini kondisi kakak kami sehat," ucapnya.

Baca: BREAKING NEWS: Tragis! Dua Anak Bersaudara Sepupu Tenggelam di Kali Watubepin

Agustinus mengaku, akan menempuh jalur hukum atas kematian kakaknya yang tidak wajar itu.

Sebelumnya diberitakan, dua orang TKI asal Provinsi NTT, meninggal di Malaysia.

Kepala Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan BP3TKI Kupang Timoteus K Suban mengatakan, dua TKI itu meninggal karena sakit.

Timoteus menjelaskan, dua orang TKI yang meninggal itu yakni Mateus Seman asal Desa Gurung Liwut, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai dan Milka Boimau asal Desa Kotabes, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang.

Baca: VIRAL: Maki Guru PPL, Seorang Siswi di Kota Kupang Dibully Habis-habisan Netizen

Baca: Siswi SMA Maki Guru - Kesal Ditegur karena Kedapatan Nyontek Saat Ujian Mid Semester

Baca: Kepala SMAN 8 Kupang: Siswi yang Maki Guru Diberi Sanksi

"TKI Mateus meninggal di Tawau Malaysia, 5 Maret 2018, karena sakit jantung. Sedangkan Milka Boimau meninggal di Penang, 7 Maret 2018," jelas Timoteus kepada Kompas com, Minggu (11/3/2018).

Jenazah Milka Boimau diterbangkan dari Penang, Malaysia dengan menggunakan pesawat Garuda dengan nomor penerbangab GA438.

"Data yang kami dapatkan, Milka Boimau meninggal karena sakit pneumonia (infeksi pada paru-paru),"ujarnya.

Kedua TKI asal NTT itu kata Timoteus tidak tercatat di BP3TKI Kupang. (Sigiranus Marutho Bere)

Berita ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul Jenazah TKI yang Meninggal di Malaysia Penuh Jahitan, Keluarga Tak Terima

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved