Dua Siswi SMA yang Berkelahi tak Dikeluarkan dari Sekolah, Ini Pertimbangannya
Kepala SMA Negeri I Lewoleba, Bachtiar Aziz, mengatakan, peristiwa perkelahian antara dua siswi tersebut kini sedang ditanganinya.
Penulis: Frans Krowin | Editor: Kanis Jehola
Laporan Wartawan Pos-Kupang.Com, Frans Krowin
POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA - Kepala SMA Negeri I Lewoleba, Kabupaten Lembata, Bachtiar Aziz, mengatakan, peristiwa perkelahian antara dua siswi tersebut kini sedang ditanganinya. Ia bersama guru-guru sudah membahas masalah tersebut.
"Kami sedang menanganinya. Hari Sabtu (10/3/2018) saya dan guru-guru sudah melakukan pertemuan di sekolah, khusus membahas masalah tersebut. Jadi untuk masalah yang satu ini kami tidak berdiam diri," ujar Bachtiar, saat ditemui di kediamannya di Wangatoa, Kelurahan Selandoro, Lewoleba, Minggu (11/3/2018) pukul 11.30 Wita.
Baca: Gara-gara Saling Sindir dan Maki di Medsos, Dua Siswi SMA Baku Pukul
Dikatakannya, dirinya tak menyangka ada peristiwa seperti itu. Sebab kejadiannya di luar sekolah saat anak didiknya sudah pulang sekolah. Hanya saja dalam peristiwa itu, kedua oknum siswi tersebut menggunakan pakaian seragam sekolah.
Angela, siswi kelas XI mengenakan seragam batik biru dengan rok abu. Sedangkan Ita, kelas XII juga mengenakan seragam sekolah, yakni baju batik warna abu-abu dengan rok abu-abu.
Baca: Bengkel Seni Millenial Sura Dewa, Wadah Pengembangan Bakat Seni Anak
Baju seragam itulah yang menunjukan kalau kedua pelaku adalah siswi sekolah tersebut.
Menurut dia, untuk menangani kasus tersebut, pihaknya telah meminta guru bimbingan dan konseling (BK) untuk melakukannya. Kedua siswi itu pun telah dipanggil secara terpisah dan dimintai keterangan.
Dalam keterangannya, lanjut dia, Angela telah mengakui secara jujur semua perbuatannya. Sedangkan Ita tidak. Guru BK juga sudah berupaya untuk mendamaikan kedua siswi tersebut, namun Ita masih menolaknya.
Sesuai aturan sekolah, tandas Bachtiar, siapa pun siswa yang berkelahi, harus dikeluarkan. Namun dalam kasus ini, pihaknya masih membuat sejumlah pertimbangan. Pasalnya, Ita merupakan siswi kelas XII yang saat ini hampir mengikuti ujian nasional.
Sesuai jadwal, lanjut dia, pada 19 - 26 Maret 2018, siswa kelas XII akan mengikuti Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN). Simulasi ujian nasional berbasis komputer dilakukan pekan ini. Sementara Ujian Nasional akan berlangsung 19-12 April 2018.
Lantaran Ita merupakan calon peserta ujian nasional, maka itu juga menjadi bahan pertimbangannya. Karena saat pertemuan dengan para guru, ada yang meminta supaya para pelaku diberi ganjaran yang setimpal. Bila perlu dikeluarkan dari sekolah.
Ia juga menyebutkan, dalam peristiwa perkelahian tersebut, sesungguhnya ada dua kasus yang terjadi. Pertama, perkelahian kedua siswa tersebut. Kedua kasus postingan adegan perkelahian oleh oknum siswa di sekolah itu.
Oleh karena itu, katanya, ia akan melakukan lagi pertemuan dengan para guru guna membedah kasus tersebut. Ia berharap pada pertemuan nanti, akan didapatkan hasil yang pada gilirannya bermanfaat bagi siswa dan sekolah. (*)