Benarkah Mozart Mati di Tangan Pembunuh Wanita Paling Mematikan? Begini Catatannya

Melansir Ancient Pages, sebelum kematiannya ia meninggal setelah pentas di sebuah Opera.

Editor: Rosalina Woso
Wolfgang Amadeus Mozart 

POS-KUPANG.COM--Wolfgang Amadeus Mozart adalah seorang komponis musik paling terkenal di dunia.

Sosoknya begitu familiar dan bagi dunia musik ia adalah orang yang sangat berjasa.

Namun, sebuah catatan menyebutkan bagaimana ia mati.

Mungkin tak banyak yang tahu mengenai cerita kematiannya.

Melansir Ancient Pages, sebelum kematiannya ia meninggal setelah pentas di sebuah Opera.

Di akhir pentas opera yang terakhirnya, Mozart mendapat sebuah pesan dari Franz von Walsegg untuk membuat sebuah Requiem atau acara yang bertujuan untuk mengenang istrinya yang telah meninggal.

Baca: Nekat Pria Ini Merokok diatas Pesawat Lihat Akibatnya Seperti Ini

Baca: 28 Februari 2018 Batas Terakhir Registrasi Ulang Kartu Prabayar, Ayo Buruan Daftar

Baca: 7 Alasan Relawan Tak Berpaling dari Marianus Sae-Emi Nomleni, Isyarat Jempol dari Gedung KPK

Namun, Requiem ini tidak dapat terselesaikan karena nyawanya telah diambil tepat pukul setengah 1 pagi.

Akhirnya, Requiem ini dilanjutkan oleh murid Mozart yang bernama Franz Xaver Sussmayr.

Tidak ada dokumen yang menjelaskan bagaimana kematian sang komponis ini.
Teori Konspirasi menyebutkan Mozart mati dengan meninggalkan tubuhnya dalam keadaan membengkak.

Namun versi lain menyebut tentang kisah pembunuh paling mematikan Giulia Tofana.

Dengan racunnya yang bernama Aqua Tofana, ia menjadi sangat terkenal hingga pada tahun 1791, Wolfgang Amadeus Mozart mengklaim bahwa ia telah diracuni Giulia Tofana.

Dari ranjang kematiannya, Mozart menyatakan, "Saya merasa bahwa saya tidak akan bertahan lebih lama lagi. Saya yakin bahwa saya telah diracuni."

Dia melanjutkan, "Seseorang telah memberi saya Aqua Tofana dan menghitung waktu kematianku dengan tepat."

Tidak ada bukti bahwa Mozart meninggal karena diracuni oleh Aqua Tofana.

Namun resep mematikan Giulia Tofana masih terus dibicarakan selama seratus tahun setelah kematiannya.(*)

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved