Bangunan Jembatan Dadiwuwu Diduga Bermasalah
pekerjaan jembatan asal jadi, mutu material yang digunakan buruk. "Jembatan Dadiwuwu asal jadi. Jangan di-PHO.Jangan coba-coba
Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Wartawan Pos Kupang.com, Adiana Ahmad
POS KUPANG.COM, MBAY---Bangunan Jembatan Dadiwuwu diduga bermasalah. Belum juga di PHO, bangunan jembatan yang dikerjakan PT Mumeng Jaya Abadi dengan menelan anggaran Rp 2.533.600.000,00, sudah retak. Jembatan yang berada di pintu masuk Kota Mbay itu terancam roboh jika tidak segera diperbaiki.
Retakan terlihat di bagian bawah tepatnya bagian fundasi.
Fundasi sisi kanan bangunan jembatan telah terangkat dan rekanan berusaha menahan dengan batu besar.
Dengan kondisi yang ada, Ketua Komisi II DPRD Nagekeo,Shafar, S.E dalam Rapat Kerja dengan Dinas PU Nagekeo, Senin (27/2/2018), melarang pekerjaan jembatan tersebut di PHO.
Baca: Tujuh Pasien Penderita DBD Dirawat di RSU Imanuel
Safar mengatakan, pekerjaan jembatan asal jadi, mutu material yang digunakan buruk. "Jembatan Dadiwuwu asal jadi. Jangan di-PHO.Jangan coba-coba," ancam Safar yang ditujukan kepada PPK dan Dinas PU Nagekeo.
Shafar mengatakan, buruknya mutu bangunan jembatan akibat lemahnya pengawasan baik dari konsultan pengawas maupun Dinas PU Nagekeo.
Berdasarkan data di papan proyek, PT Citra Ngada Plan bertindak sabagai konsultan pengawas pekerjaan Jembatan Dadiwuwu .
Proyek yang diduga dikerjakan seorang oknum anggota Polisi dari Polres Ngada itu dimulai dari 9 Oktober berakhir 31 Desember 2017.
Baca: Tiga Orang Perekrut Adelina Sau Ditangkap, Dijebloskan ke Sel Polres TTS
Anggota Komisi II dari Nasdem, Yosepus Dhenga juga menyoroti kondisi jembatan tersebut. Yos mengatakan, selain fondasi jembatan retak, jalan tanah di atas jembatan juga bergelombang. Kondisi jalan tersebut sangat mengganggu kenyamanan para pengguna jalan.
Sebelumnya, Camat Aesesa, Pius Dhari mengaku kecewa dengan kualitas Jembatan Dadiwuwu.
Pius mengatakan, proses pembangunan jembata Dadiwuwu sudah sangat mengganggu kenyamanan berlalulintas di Kota Mbay, ibukota Kabupaten Nagekeo setelah selesai pembangunan diharapkan memberikan kenyamanan lebih bagi masyarakat. "Kalau seperti ini, masyarakat tidak nyaman," kata Pius.
Pius juga menyayangkan lemahnya pengawasan terhadap peroses pembangunan jembatan tersebut yang berdampak pada kualitas bangunan jembatan.
Menanggapi sorotan Komisi II DPRD Nagekeo, Kepala Dinas PU Nagekeo, Syarifudin Ibrahim mengatakan, pekerjaan Jembatan Dadiwuwu belum di PHO. Namun pembayaran keuangan sudah 90 persen.
