Miris, Ini Bentuk Pelecehan Seksual yang Bisa Dialami Perempuan Saat Beribadah Haji di Mekah

Perempuan yang beribadah haji ke Mekah waspadalah karena sejumlah kesaksian menyebutkan pernah mengalmai pelecehan seksual disana.

AHMAD GHARABLI/AFP/GETTY IMAGES
Ilustrasi sejumlah jemaah perempuan ketika berdesakan di depan Ka'bah. 

Anggi menceritakan pelecehan seksual yang dialami dirinya, ibu dan saudara perempuannya ketika menjalankan ibadah haji pada 2010 lalu.

"Saya mendengar mengenai #MosqueMeToo. Itu menimbulkan ingatan yang mengerikan selama melakukan ibadah haji 2010. Orang berpikir Mekkah merupakan tempat tersuci bagi umat Muslim jadi tidak ada seorangpun akan melakukan sesuatu yang buruk. Benar-benar salah."

"Suatu hari, tiba-tiba seseorang menyentuh payudara saya dan meremasnya. Saya terkejut. Saya melihat seorang pria di belakang saya dan dia berpura-pura tidak melakukan apapun dan pergi. Saya sangat terkejut yang dapat saya lakukan adalah menangis. Itu terjadi di Mekkah" tulis Anggi.

Para pendukung #MosqueMeToo mengatakan bahkan di tempat suci, di mana mereka menutup hampir seluruh tubuhnya dan beribadah, mereka dapat dilecehkan.

Banyak perempuan di negara-negara yang mewajibkan penggunaan hijab bagi perempuan seperti Iran, Arab Saudi, Mesir dan Afghanistan masih menghadapi pelecehan seksual di jalanan, meskipun telah menggunakan pakaian yang menutupi tubuh mereka.

Diperkirakan dua juta orang menjalankan ibadah haji setiap tahun, sehingga menyebabkan kerumunan yang sangat besar di tanah suci.

Ketika saya menjalankan ibadah haji pada 2011 lalu, saya merasakan harus berdesak-desakan ketika menjalankan sejumlah rukun haji, terutama di waktu-waktu yang dianggap baik untuk menjalankan ibadah.

Ketika berada di dalam Masjidil Haram dan melakukan ibadah di sana, tidak ada pemisahan antara laki-laki dan perempuan, terutama ketika melakukan tawaf dan sa'i (berjalan kaki atau berlari kecil antara Bukit Shafa ke Bukit Marwah selama tujuh kali). Sementara di Masjid Nabawi di Madinah tempat beribadah laki-laki dan perempuan dipisahkan.

Namun pelecehan tak hanya dapat terjadi di dalam masjid, dalam perjalanan menuju masjid atau sebaliknya jemaah perempuan rentan mengalami pelecehan.

Beberapa kali saya menyaksikan sejumlah penjual makanan ataupun souvenir berupaya untuk menarik tangan jemaah perempuan sambil menawarkan dagangan mereka.

Kerumunan jemaah dalam jumlah besar dalam waktu bersamaan juga terjadi ketika bergerak dari Arafah menuju Muzdalifah dan Mina ketika menjalankan lempar jumroh.

Ketika dihubungi BBC, Kedutaan Besar Kerajaan Arab Saudi di London mengatakan mengecam tindakan pelecehan seksual ini dan memperlakukannya secara serius.

"Kerajaan Arab Saudi memperlakukan tindakan pelecehan seksual secara serius. Seluruh laporan mengenai pelecehan sepenuhnya diselidiki oleh polisi dan pasukan keamanan di Mekkah".

Namun, Mona mengatakan tanggapan tersebut membutuhkan aksi yang lebih nyata.

"Saya ingin imam masjidil haram, mengatakan dalam proses ibadah haji yang akan didengar di seluruh dunia bahwa penghormatan terhadap perempuan merupakan ajaran utama dalam Islam, perempuan Islam berhak dihargai di mana pun terutama di sini di tempat suci itu akan lebih kuat," jelas dia.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved