Krisis BBM di Lembata Menguntungkan Pengecer
Saban hari para pengecer itu antre rela antre berlama-lama untuk mendapatkan BBM jenis premium (bensin).
Penulis: Frans Krowin | Editor: Rosalina Woso
Laporan Wartawan Pos Kupang.Com, Frans Krowin
POS-KUPANG.COM|LEWOLEBA--Krisis BBM yang mendera Kabupaten Lembata saat ini, rupanya memberikan keuntungan berlipat ganda kepada para pengecer di Lewoleba dan sekitarnya.
Saban hari para pengecer itu antre rela antre berlama-lama untuk mendapatkan BBM jenis premium (bensin).
Baca: Hari Ini Larantuka Diguncang Gempa Dua Kali
Baca: Asep Ingatkan Biarawan STFK Ledalero Bahaya Merokok
Setelah mendapatkan BBM, pengecer tersebut lantas menyedotnya kembali untuk diisi pada jerigen atau botol-botol aqua yang sudah disiapkan.
Bila pekerjaan itu sudah selesai dilakukan maka hal berikutnya adalah kembali mengantre BBM di SPBU.
Sedangkan anggota keluarga yang lain bertugas menjual bensin tersebut. Harga jualnya pun bervariasi.
Jika bensin diisi hampir penuh pada botol aqua maka harganya Rp 20.000 per botol. Bila botol aqua itu terisi 3/4 bagian, maka harganya Rp 15.000 per botol. Dan, jika bensin itu terisi setengah botol maka harganya Rp 10.000.
Harga bensin itu tentunya sangat menguntungkan pengecer.
Sebab secara nasional harga bensin yang dijual di SPBU harganya sesuai ketentuan pemerintah yaitu Rp 6.350/liter.
Besarnya laba yang diraih pengecer itulah yang mendorong masyatakat untuk ramai-ramai berbisnis BBM.
BBM itu dibeli dengan harga subsidi namun dijual kembali dengan harga komersial. Keuntungan yang didapat pun berlipat ganda. (*)