Krisis BBM di Lembata Menguntungkan Pengecer

Saban hari para pengecer itu antre rela antre berlama-lama untuk mendapatkan BBM jenis premium (bensin).

Penulis: Frans Krowin | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG.COM/FRANS KROWIN --
Seorang pengendara sepeda motor mengisi bensin yang dijual salah seorang pengecer di Wangatoa, Kelurahan Selandoro, Sabtu (24/2/2018) pagi. 

Laporan Wartawan Pos Kupang.Com, Frans Krowin

POS-KUPANG.COM|LEWOLEBA--Krisis BBM yang mendera Kabupaten Lembata saat ini, rupanya memberikan keuntungan berlipat ganda kepada para pengecer di Lewoleba dan sekitarnya.

Saban hari para pengecer itu antre rela antre berlama-lama untuk mendapatkan BBM jenis premium (bensin).

Baca: Hari Ini Larantuka Diguncang Gempa Dua Kali

Baca: Asep Ingatkan Biarawan STFK Ledalero Bahaya Merokok

Setelah mendapatkan BBM, pengecer tersebut lantas menyedotnya kembali untuk diisi pada jerigen atau botol-botol aqua yang sudah disiapkan.

Bila pekerjaan itu sudah selesai dilakukan maka hal berikutnya adalah kembali mengantre BBM di SPBU.

Sedangkan anggota keluarga yang lain bertugas menjual bensin tersebut. Harga jualnya pun bervariasi.

Jika bensin diisi hampir penuh pada botol aqua maka harganya Rp 20.000 per botol. Bila botol aqua itu terisi 3/4 bagian, maka harganya Rp 15.000 per botol. Dan, jika bensin itu terisi setengah botol maka harganya Rp 10.000.

Harga bensin itu tentunya sangat menguntungkan pengecer.

Sebab secara nasional harga bensin yang dijual di SPBU harganya sesuai ketentuan pemerintah yaitu Rp 6.350/liter.

Besarnya laba yang diraih pengecer itulah yang mendorong masyatakat untuk ramai-ramai berbisnis BBM.

BBM itu dibeli dengan harga subsidi namun dijual kembali dengan harga komersial. Keuntungan yang didapat pun berlipat ganda. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved