Kisah Seorang Wanita Penggila Bola asal Iran Menyamar Jadi Laki-laki agar Bisa Masuk ke Stadion
Iranpunya aturan ketat terhadap wanita, termasuk larangan menyaksikan pertandingan di stadion.
Penulis: Efrem Limsan Siregar | Editor: Efrem Limsan Siregar
POS-KUPANG.COM - Sepak bola adalah olahraga yang dinikmati banyak orang di dunia tanpa memandang kelas atau gender.
Namun, nyatanya hal tersebut perkecualian di negara Iran.
Zahra Khoshnavaz yang berasal dari Teheran, Iran, begitu menggilai sepak bola dan menceritakan perjuangannya agar bisa menyaksikan pertandingan sepak bola.
Baca: Majikan TKI Adelina Sau di Malaysia Terancam Hukuman Mati
Baca: Penumpang Kereta Api Teriak Ada Ular Piton seberat 7,5 Kg di Kursi Penumpang
Iran mempunyai aturan yang sangat ketat terhadap wanita, termasuk larangan menyaksikan pertandingan di stadion.
Aturan ini sudah berlaku lama terkhusus bagi pemerintahan Hassan Rouhani sekarang.
Fans wanita dapat menonton pertandingan sepak bola wanita tapi tidak dapa bermain seperti lelaki.
Kecintaan Zahra pada si kulit bundar tidak pernah luntur hanya karena aturan.
Baca: Astaga! Ibu Ini Menahan Putrinya Sendiri untuk Jadi Budak Nafsu Pacarnya, Alasannya Tak Masuk Akal
Baca: Kasus yang Menimpa Adelina Sau Juga Dialami Joanna, Tenaga Kerja Wanita Asal Filipina
Zahra menemukan caranya. Melansir euronews.com, Rabu (21/2/2018) dia memutuskan untuk menyamar sebagai laki-laki.
Kejadian ini berlangsung pada November 2017 silam setelah gempa bumi dahsyat mengguncang Iran.
"Aku bertanya pada diriku, 'mengapa mati dalam sebuah gempa dan bukannya mewujudkan mimpi? Mengapa tidak ke stadion?' Jadi aku memutuskan untuk menonton sepak bola," katanya.

Baca: Jokowi Diminta Contoh SBY dan Fenomena Kuliner Guk-guk di Solo, Berita Terpopuler Pagi Ini
Baca: Alumni Undana Yakin Ribuan Alumni Bakal Jadi Korban
Zahra kemudian memotong rambutnya, memakai kupluk, dan jenggot palsu untuk menyaksikan pertandingan Persepolis FC.
Tidak hanya menonton, bahkan Zahra bertemu dengan pelatih Persepolis Karim Bagheri.
"Dia bilang kepadaku, "Aku bangga kamu menyukai Persepoli, tapi jangan lakukan ini lagi. Sangat berbahaya," ujarnya mengulang ucapan Karim.
Baca: Cuitan Jokowi yang Bilang Belum Tanda Tangan Draft UU MD3 Dibanjiri Komentar Warganet
Baca: Mencuri Perhatian Dunia! Kucing Ini Memiliki Perpaduan Sempurna Bulu Abu-abu dan Hitam
Apakah Zahra takut ketika memasuki stadion?
"Aku hanya fokus untuk bisa membeli tiket. Ini bagian yang sangat sulit karena aku bertanya kepada orang-orang. Tapi ketika aku mulai masuk terowongan dan melihat lapangan, aku menangis," kenang Zahra.
Bagaimanapun Zahra adalah perempuan. Dia memilih untuk tetap diam karena suaranya akan membongkar penyamaran dirinya.

Baca: Victor Laiskodat -Josef A.Nae Soi Disambut Ribuan Warga Lembata
Baca: Bikin Gemes! Dulu Pipinya Tembem, Sekarang Artis Ini Langsing Padahal Sudah Punya 2 Orang Anak
Fotonya saat menyaksikan pertandingan sempat tersebar di media sosial
Persepolis FC pun merasa was-was akan perbuatannya.
Klub selalu meneleponnya untuk memastikan Zahra datang atau tidak ke pertandingan mereka.
"Mereka meneleponku untuk melarang aku datang ke stadion," katanya sambil tertawa.
Zahra tidak ingin sendiri saat menyaksikan pertandingan sepak bola dan berharap kesempatan ini diberikan juga untuk suporter wanita lainnya.
Di sana, dia juga menemukan chants suporter yang menurutnya sangat tidak sopan.
Baca: Setiap Kopi Tidak Miliki Rasa yang Sama, 4 Tips Menyeduh Kopi Terasa Lebih Enak, Kepoin Yuk!
TRIBUNNEWS/Efrem Limsan Siregar