Ini Makna Pemberian Angpau Jelang Imlek, Ada Aturannya Juga Lho

Angpou merupakan tradisi memberi uang yang dikemas dalam bungkusan merah bertulisan bahasa China.

Editor: Alfons Nedabang
POS KUPANG / ENOLD AMARAYA
Suasana menyambut Hari Imlek atau Tahun Baru Cina, tampak Ibu Yuni Lay bersama karyawannya membersihkan ruangan doa (klenteng) di Jalan Soekarno, Kupang, Rabu (3/1/2016) File inf 

Menurut Budayawan, Budi Santosa Tanuwibawa, energi ini berupa transfer kesejahteraan dari orang mampu kepada yang tidak mampu, orangtua kepada anak-anak, dan anak yang sudah menikah kepada orangtua.

Di sisi lain, tradisi pemberian angpau ini ternyata diberikan tujuh hari menjelang Imlek.

Pada waktu tersebut, kerap disebut sebagai Hari Persaudaraan.

Pada hari tersebut, orang yang merayakan Imlek diwajibkan membantu pihak yang tak mampu merayakannya.

Lalu bagaimana cara memberikan angpau?

Baca: Kenapa Bubur dan Buah Salak Tak Dimakan Etnis Tionghoa Saat Imlek?

Tentu ada adat istiadatnya, meskipun peraturan itu tidak tertulis.

Oleh karena itu, berbagai properti atau ornamen pada tahun baru Imlek ini, kerap didominasi warna merah.

Nah, sebelum anak-anak menerima angpou, mereka harus mengucapkan selamat tahun baru.

Saat mengatakannya, mereka harus membungkus kepalan tangan kanan menggunakan tangan kiri.

Hal ini dilakukan karena tangan kanan terkesan lebih agresif.

Baca: Ini Tradisi Imlek yang Hanya Ada di Indonesia

Kemudian, pemberi angpau tinggal memberikannya kepada mereka.

Pemberi angpau ini tidak hanya dilakukan oleh orang yang sudah menikah, yang belum menikah pun bisa memberi angpau.

Namun, bagi mereka yang belum menikah, angpau tak boleh dikemas bungkusan merah.

Di sisi lain, orang yang belum menikah bisa menjadi penerima angpau. Selain mendapatkan bungkusan uang, mereka pun kerap diberikan doa agar enteng jodoh.(*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved