Uang Tak Bernilai di Venezuela, Berserakan di Jalan-jalan hingga Dijadikan Kerajinan
Di jalan-jalan Venezuela bahkan akan sering dijumpai banyaknya uang yang berserakan.
Penulis: Intan Hafrida | Editor: Intan Hafrida
POS-KUPANG.COM - Krisis ekonomi yang melanda Venezuela semakin memburuk.
Hal itu karena inflasi di Venezuela mencapai 13.000 persen.
Inflasi yang terjani membuat mata uang di negara ujung utara Amerika Selatan ini menjadi tak bernilai.
Di jalan-jalan Venezuela bahkan akan sering dijumpai banyaknya uang yang berserakan.
Untuk memanfaatkan hal tersebut, banyak para pengrajin yang menyulap uang kertas yang terbuang itu untuk dijadikan kerajinan.
Baca: Harper Beckham Sedari Kecil Sudah Modis, Yuk Intip Penampilannya! Bikin Gemas
Dilansir Tribunnews.com dari Daily Mail pada Selasa (13/2/2018), Beberapa pengrajin di Venezuela menjadikan uang-uang kertas menjadi tas, dompet dan keranjang.
Satu di antara pengrajin uang kertas tersebut yakni Wilmer Rojas.

Wilmer Rojas adalah pengrajin berusia 25 tahun yang memanfaatkan uang kertas menjadi berbagai macam bentuk kerajinan.
Baca: Dinas PUPR Bersihkan Jalur Jalan Detusoko Menuju Wewaria
Menurut Wilmer, alasan dirinya menjadikan uang sebagai bentuk kerajinan karena benda kerajinan tersebut akan lebih berharga dibanding uang kertas yang masih berupa lembaran.
Akhirnya Wilmer memanfaatkan hal ini agar ia dapat menjual hasil karyanya dengan harga yang lebih pantas.
Sebuah topi yang dibuatnya menggunakan Bolivar pun dapat terjual hingga 300 ribu Bolivar yang cukup untuk membeli satu kilo daging.
Baca: Dua Pengecer Pupuk Subsidi di Malaka Mundur, Alasannya Cukup Mengejutkan
Inflasi yang terjadi di Venezuela ini menjadikan mata uang bolivar Venezuela memiliki nilai yang sangat rendah, yaitu 1 bolivar Venezuela sama dengan USD 0.00004 atau Rp 0,55.
(Tribunnews.com/Intan Hafrida)