Warga Dimangsa Buaya

Biar Sudah Meninggal yang Penting Saya Lihat Jasad Suami

Warga Desa Umatoos, Kabupaten Malaka ini memikirkan nasib suaminya, Yeremias Seran alias Be Uku Weklak (82) yang hilang.

Penulis: Dion Kota | Editor: Alfons Nedabang
POS KUPANG/DION KOTA
Agustina Hoar 

Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Dion Kota

POS-KUPANG.COM | BETUN - Agustina Hoar dirundung kesedihan mendalam.

Warga Desa Umatoos, Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten Malaka ini memikirkan nasib suaminya, Yeremias Seran alias Be Uku Weklak (82) yang hilang.

Be Uku diterkam buaya saat mengambil air di kali Benenain, Kamis (4/1/2018) sekitar pukul 11.00 Wita.

Sejak suaminya hilang diterkam buaya, Agustina tidak bisa tidur. Perasaan gelisah senantiasa menghantuinya.

Baca: BREAKING NEWS: Yeremias Seran Hilang Diterkam Buaya di Benenain Malaka

Kejadian itu membuatnya shock.

"Mau tidur bagaimana kalau suami saya belum ditemukan. Hati saya tidak pernah tenang, gelisah terus," ujar Agustina saat ditemui di kediamannya, Jumat (5/1/2018).

"Saya maunya pergi cari terus sampai suami saya ketemu," katanya lirih.

Anggota keluarga mengadakan pertemuan membicarakan upaya pencarian Yeremias Seran alias Be Uku Weklak (82) karena dimangsa buaya di kali Benanain, Desa Umatoos, Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten Malaka, Jumat (5/1/2018).
Anggota keluarga mengadakan pertemuan membicarakan upaya pencarian Yeremias Seran alias Be Uku Weklak (82) karena dimangsa buaya di kali Benanain, Desa Umatoos, Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten Malaka, Jumat (5/1/2018). (POS KUPANG/DION KOTA)

Agustina sudah mengiklaskan kepergian suaminya dengan cara tragis tersebut. Namun, berharap jasad suaminya bisa segera ditemukan.

Ia ingin memakamkan jasad sang suami dengan baik.

Baca: Kapolres Kupang: Sampel Susu Diuji Laboratorium

"Biar ditemukan sudah meninggal juga tidak apa-apa, yang penting saya lihat jasad suami saya. Saya mau makamkan dia dengan baik-baik."

"Saya minta tolong kalau ada yang bisa bantu cari jasad suami saya tolong bantu saya," pinta Agustina.

Berbagai cara sudah dilakukan pihak keluarga untuk menemukan jasad Be Uku.

Mulai dari menyusuri anak kali Benenain yang bermuara di pantai Abudenok.

Pihak keluarga juga meminta bantuan pawang buaya.

Baca: Polemik Putusnya Kerja Sama BPJS-RS Siloam Kupang: Awas Kalau Sakit

Selain itu, melakukan ritual adat meminta petunjuk pada leluhur untuk menunjuk lokasi dimana korban berada.

Semua usaha tersebut belum membuahkan hasil.

Sudah dua hari pencarian belum ada tanda-tanda ditemukan korban.

"Sudah dua hari keluarga bersama masyarakat setempat mencari keberadaan korban. Ada yang menggunakan perahu, ada juga yang berjalan kaki menyusuri sepanjang kali," kata Marsel Seran, anggota keluarga korban.

Baca: Tega! 2 Bayi Ditemukan Tewas di Dalam Freezer, Diduga Dibekukan Hidup-hidup oleh Ibunya Sendiri

"Keluarga juga sudah memanggil pawang buaya dan melakukan ritual adat di ruamah adat untuk meminta petunjuk pada leluhur, namun hingga saat ini belum ada tanda-tanda terkait keberadaan korban," ujarnya.

Lebih lanjut Marsel Seran mengatakan sejak Be Uku diterkam buaya, anak bungsu korban, Egidius Seran tak henti mencari keberadaan sang ayah.

Egi memilih tak pulang rumah.

"Egi sangat terpukul. Dia tak lelah menyusuri kali mencari ayahnya. Sudah dua hari dia tidak pulang rumah," ungkap Marsel Seran.(*)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved