Dolvianus Kolo Bangga Dipecat dari PDI Perjuangan
"Saya akan pertaruhkan semua yang saya miliki, sampai DPP cabut surat keputusan calon gubernur atas nama Marianus."
Meski dalam kasus bandara itu, Bupati Ngada Marianus Sae dinyatakan tidak terlibat dan kasus itu sudah ada Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3), namun Dolvianus tetap prihatin dengan kasus itu.
Baca: Paket Amin Diusung 7 Parpol, Paket Intan 3 Parpol
"Pemimpin harus punya hati bukan cuci tangan dan korbankan pegawai kecil (Sat Pol PP). Semua orang tahu bahwa 16 Sat Pol PP melakukan hal itu atas perintah pimpinan. Hati istri dan anak akan hancur jika suami dan ayah mereka dipenjara. Ini kepekaan dan soal hati nurani pemimpin," tegas mantan Ketua GMNI Cabang Kupang itu.
"Saya akan pertaruhkan semua yang saya miliki, sampai DPP cabut surat keputusan calon gubernur atas nama Marianus. PDI- P adalah partai wong cilik. Bagaimana mungkin merekomendasikan calon pemimpin yang tidak peka dan hati nuraninya mati. Ini bertentangan dengan roh dan jiwa PDI-P," tegasnya lagi.
Baca: Polres Flotim Launching Aplikasi Flop Line
Menurut Dolvianus, jika DPP PDI-P tetap pada pendiriannya menetapkan Marianus, maka itu akan menjadi awal mula kehancuran PDI-P di NTT.
Dolvianus pun meyakini bahwa DPP PDI-P akan mencabut surat keputusan atas Marianus sebagai bakal calon gubernur NTT, jika pengurus DPP partai itu masih ingat roh partai.
Dolvianus juga mengaku siap dipecat dari partai, karena menurutnya itu adalah hal yang biasa. Namun baginya yang utama yakni mengembalikan roh partai yang kian hari semakin terkikis oleh perilaku oknum DPP PDI-P.
"Bagi saya, dipecat karena mengkritisi keputusan partai yang salah dan keluar dari roh partai, itu kebanggaan buat saya. Saya akan malu berat, jika dipecat karena korupsi," ucap Dolvianus bangga.(Sigiranus Marutho Bere)
Berita ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul: "Saya Bangga Dipecat dari Partai,daripada Dipecat karena Korupsi"