Bentrok Dua Kelompok Pemuda di Desa Oebelo, Makan Korban 3 Orang dan 6 Rumah Warga

Dua kelompok pemuda tersebut adalah pemuda Perumahan Griya Permai Desa Oebelo dan Pemuda Desa Tanah Merah.

Penulis: Eflin Rote | Editor: Agustinus Sape
ist
ilustrasi 

Laporan Reporter Pos-Kupang.com, Eflin Rote

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Bentrok antara dua kelompok pemuda di Desa Oebolo, Kabupaten Kupang, yang terjadi pada Selasa (26/12/2017) mengakibatkan tiga orang mengalami luka potong dan enam rumah rusak.

Dua kelompok pemuda tersebut adalah kelompok pemuda Perumahan Griya Permai Desa Oebelo Kabupaten Kupang dan Kelompok Pemuda Desa Tanah Merah.

Baca: Bupati Ayub Rombak Kabinet Kerjanya, Martha Paraede Dilantik Jadi Kabag Humas

Kapolres Kupang, AKBP Adjie Indra Dwiatma melalui Kasat Reskrim Polres Kupang, Iptu Ebeth Amalo menyatakan, kasus penyerangan antara dua kelompok pemuda ini telah ditangani pihak kepolisian dan sedang diupayakan perdamaian.

"Kasus ini sedang ditangani pihak kepolisian dan sedang diupayakan adanya perdamaian antara warga ex Timor Leste yang berdomisili di Desa Oebelo dan warga Desa Tanah Merah. Proses hukumnya juga sementara berjalan," ujar Ebet, Rabu (27/12/2017) di Kupang.

Ebet menjelaskan, kronologi kejadian berdasarkan keterangan salah satu saksi berawal dari seorang saksi bernama Paulo Roca Aleixo bersama Edison Dosantos Tilna sedang duduk di pangkalan ojek cabang masuk Griya Permai Desa Oebelo, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang.

Baca: Mengenaskan Benar Perilaku Orangtua di Jepang terhadap Putrinya

Tiba tiba dari arah Oesao menuju Kupang melintas sebuah sepeda motor Honda Beat berwarna putih yang hingga saat ini tidak diketahui identitasnya. Setibanya di depan pangkalan ojek, penggendara tersebut mengeluarkan makian tetapi tidak ditanggapi oleh keduanya.

"Kemudian saksi Pedro hendak membeli rokok di kios milik Merry Deka Henuk yang berhadapan dengan Gereja Emaus, Desa Tanah Merah. Tiba-tiba datang beberapa kendaraan menghampiri saksi Pedro dan hendak memukul saksi," lanjut Ebet.

Saksi Pedro pun melarikan diri ke rumah warga sekitar, sedangkan Edison melarikan diri dan menginformasikan kepada rekan-rekannya di Kompleks Perumahan Griya Permai Oebelo bahwa saksi Pedro telah dianiaya oleh massa dari Kelompok Desa Tanah Merah.

Massa pun menuju ke arah Gereja Emaus untuk mengecek keberadaan saksi Pedro, namun tidak menemukannya. Massa pun mulai melakukan perusakan terhadap beberapa rumah milik warga Desa Tanah Merah.

Baca: Seorang Ayah Tewas ketika Berusaha Menyelamatkan Anak Laki-lakinya yang Terbawa Ombak saat Mancing!

Sementara salah satu korban, Jimy Dami, kepada kepolisian mengatakan kejadian tersebut berawal dari adanya sekelompok pemuda yang menggedor pintu kios milik Mery Deka Henuk, namun tidak dilayani karena sudah larut malam. Pelaku pun marah dan melakukan pelemparan serta menendang pintu kios tersebut.

Mendengar adanya keributan, Jimy pun keluar dari dalam rumah dan menegur para pelaku. Tidak terima teguran tersebut, para pelaku langsung melakukan penganiayaan terhadap Jimy dengan menendang korban hingga terjatuh.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved