Natal 2017
Natal Sebentar Lagi! Tahukah Kamu Perbedaan Sinterklas dan Santa Klaus? Ini Jawabannya
Pada masa Hindia Belanda, orang-orang Belanda di Indonesia kerap merayakan Hari Sinterklas setiap 5 Desember.
Tak ketinggalan, ke manapun ia pergi, Zwarte Piet atau Piet Hitam, selalu mengikutinya.
Piet bertugas membantu Sinterklas membagikan hadiah untuk anak-anak pada 5 Desember.
Lantas bagaimana dengan Santa Claus?
Baca: Pemerintah Fokus Perhatikan Jalan Perbatasan
Sebenarnya, Santa Claus juga terinspirasi dari cerita sosok seorang yang dermawan dan suka berbagi.
Berbagai sumber menyebutkan, cerita soal Santa Claus yang populer di Amerika Serikat (AS) juga dipengaruhi oleh cerita serupa di Belanda.
Hal itu merujuk kepada sejarah Kota New York yang dibangun dan dikuasai oleh Belanda pada Abad ke-17. Bahkan, New York saat itu dikenal dengan nama New Amsterdam.
Namun, gambaran Sinterklas di AS tak seperti di Belanda.
Sebab, sosok orang dermawan tersebut digambarkan sebagai seorang kakek yang berasal dari kutub utara.
Perawakannya gemuk, berambut dan berjanggut putih, lengkap dengan mantel tebal, topi musim dingin, dan kantong hadiahnya.
Branding Santa Claus ini semakin melekat di AS berkat kampanye besar perusahaan minuman soda Coca Cola pada 1931.
Seperti dikutip dari The Huffington Post, saat itu Coca Cola mengunakan tokoh Santa dengan baju musim dingin merah-putih untuk mempromosikan produknya.
Baca: Membaca Kisah Natal di Tahun Politik
Hingga kini, Santa pun tersohor dengan baju musim dingin merah-putihnya tersebut.
Kendaraan untuk bepergian pun berbeda.