Garga-Gara Alasan Ini, Anak Kos Nekad Menganiaya Anak Tuan Kos di Manggarai
Seorang siswa SMA terpaksa diadukan ke polisi oleh tuan kos lantaran masalah ini
Penulis: Aris Ninu | Editor: Marsel Ali
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Aris Ninu
POS-KUPANG.COM | RUTENG - Penyesalan itu selalu datang terlambat. Begitu kisah yang dialami Paskalis (17), pelajar salah satu SMA di Kota Ruteng yang dipolisikan Ardius Tardi, tuan kos tempat Paskalis tinggal.
Paskalis dipoliskan lantaran menganiaya Yuliana Hetrik Sari (16),anak dari tuan kosnya di Rowang, Kelurahan Bangka Rowang, Kecamatan Langke Rembong, Selasa (19/12/2017) pagi pukul 10.00 wita.
Aduan Aloysius, ayah korban ke Polres Manggarai langsung disikapi dengan menangkap Paskalis.
Paskalis yang mau diproses karena menganiaya Yuliana akhirnya meminta maaf kepada bapak kosnya di Kantor Polres Manggarai.
Paskalis menangis ketika meminta maaf kepada orangtua Yuliana dan meminta kasusnya diselesaikan secara kekeluargaan.
Polisi lalu membuat surat pernyataan damai korban dan pelaku serta tidak melanjutkan ke proses hukum.
Demikian peristiwa yang dialami Paskalis yang ditangani aparat Polres Manggarai,Selasa (19/12/2017) siang.
Kapolres Manggarai,AKBP Drs.Marselis Sarimin K,M.Pd melalui Kasubag Humas Polres Manggarai, Ipda Daniel Djihu kepada Pos Kupang di Ruteng, Selasa (19/12/2017) siang, menjelaskan, awalnya kasus penganiayaan yang menimpa Yuliana bermula dari ketersinggungan Paskalis pada tuan kosnya.
Yang mana, kata Daniel, sebelumnya terjadi pencurian handphone (HP) di dalam kos-kosan sebanyak 6 buah yang terjadi pada dua minggu yang lalu.
"Pencurian HP itu membuat bapak kos mengecek semua penghuni kos oleh Alosius Tardi selaku pemilik kos. Pelaku rupanya tidak menerima tindakan yang dilakukan oleh tuan kos. Paskalis merasa tersinggung dan marah sehingga memukul anak dari tuan kos," ujar Daniel.
Akibat penganiayaan atas Yuliana, lanjut Daniel, orangtua korban melaporkan Paskalis ke Polres Manggarai.
"Korban mengalami memar di pipi bagian kiri sehingga orang tua korban langsung mendatangi Piket Polres Manggarai," papar Daniel.
Namun ketika pelaku ditangkap, tutur Daniel, pelaku meminta maaf lalu menyesali perbuatan.
"Pelaku mengaku bersalah sambil meminta maaf kepada orangtua korban. Pelaku menangis saat berjabatangan dengan orangtua korban," ungkap Daniel. (*)