Berita Kota

Lomba Cerpen Tingkat UKAW, Maya dan Romy Raih Juara

Maya Nibtani, mengaku menulis cerpen dengan judul "suara yang tertindas" itu selama satu hari.

Penulis: Gordi Donofan | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/GORDI DONOFAN
Mahasiswa UKAW saat menerima penghargaan dari Kampus UKAW, Jumat (8/12/2017) 

POS KUPANG/GORDI DONOFAN--Mahasiswa UKAW saat menerima penghargaan dari Kampus UKAW, Jumat (8/12/2017).

Laporan Reporter Pos Kupang.Com, Gordi Donofan

POS-KUPANG.COM|KUPANG--Raut wajah Maya Heleni Nitbani dan Romy Yurinta Maro tampak sumringah.

Kedua mahasiswa Fakultas Teologi Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang ini baru saja menerima penghargaan dari Kampus UKAW.

Mereka mendapat penghargaan atas prestasi yang mereka raih yaitu juara I dan II lomba menulis cerpen tingkat Universitas UKAW Kupang.

Maya Nitbani dan Romy Mapo mengaku bangga cerpen yang mereka tulis bisa meraih juara. Karena tidak pernah terpikirkan sebelumnya cerpen yang mereka tulis laik mendapatkan juara.

Merekapun mengaku tulisan itu merupakan tulisan pertama yang mereka tulis dan langsung mendapat juara.

Maya Nibtani, mengaku menulis cerpen dengan judul "suara yang tertindas" itu selama satu hari.

Ia mendapat informasi dari teman-teman kampusnya ada lomba menulis tingkat Universitas sehingga ia langsung fokus menulis cerpen itu.

"Saya tulis dalam waktu satu hari yakni pada hari minggu tanggal 19 november 2017 (15:00-20:00 WITA).
awalnya saya mendengar mengenai lomba menulis cerpen ini dari informasi yang di utarakan oleh lembaga kemahasiswaan Fakultas Teologi. Saya tertarik untuk ikut lomba," tutur gadis yang akrab disapa Maya ini.

Ia mengungkapkan, inspirasi menulis cerpen itu Ia dapatkan dari fenomena maraknya kerusakan hutan sehingga banyak terjadi bencana tanah longsor banjir.

"Saya insipirasi dapat dari fenomena maraknya kerusakan hutan yang terjadi dewasa ini yang menimbulkan bencana seperti tanah longsor,banjir dan sebagainya," ungkap Maya yang mendapat juara I lomba menulis cerpen tingkat Universitas UKAW ini.

Ia mengaku menulis cerpen itu ia bisa mengajak semua orang untuk menjaga lingkungan dan tidak boleh menebang sembarang.

"Lewat tulisan ini saya ingin menghimbau dan mengajak kita semua agar peduli pada lingkungan khususnya hutan, sebab hutan merupakan paru-paru dunia. Karena itu sudah sepantasnya kita menjaga dan merawat hutan kita," ajak mahasiswi asal Kapan -Soe Timor Tengah Selatan ini.

Sementara Romy Maro, mengaku, bersyukur karena cerpen yang ditulisnya bisa meraih juara II tingkat Universitas.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved