Fraksi Gerindra Sumba Barat Kritik Pembangunan Sumur Bor yang Tak Tuntas Tahun 2016
Sudah dua tahun berjalan, kedua sumur bor tersebut belum bisa digunakan alias mubazir
Penulis: Petrus Piter | Editor: Agustinus Sape
Laporan Wartawan Pos-Kupang.com, Petrus Piter
POS-KUPANG.COM | WAIKABUBAK - Fraksi Gerindra DPRD Kabupaten Sumba Barat menyoroti pengerjaan sumur bor di Desa Bondohulla, Kecamatan Lamboya, dan Desa Malata, Kecamatan Tanah Righu, yang tidak tuntas dikerjakan hingga akhir tahun 2016.
Baca: Fraksi PDIP Ingatkan Pemerintah Belanja Hibah Dan Sosial Hingga Rp 18 Miliar
Sudah dua tahun berjalan, kedua sumur bor tersebut belum bisa digunakan atau mubazir. Sementara masyarakat sangat merindukan air dari sumur bor tersebut.
Sorotan Fraksi Gerindra DPRD Kabupaten Sumba Barat ini disampaikan dalam Pemandangan Umum terhadap Nota Pengantar Keuangan atas RAPBD Kabupaten Sumba Barat tahun 2018 sebagaimana dibacakan Ketua Fraksi, Amir Hamzah S.Sos, dalam sidang paripurna yang dipimpin Ketua DPRD, Gregorius HBL Pandango, S.Sos, didampingi Wakil Ketua Daniel Bili, S.H di ruang sidang utama DPRD Sumba Barat, Rabu (5/12/2017).
Sedangkan dari unsur pemerintah hadir Wakil Bupati Sumba Barat, Marthen Ngailu Toni, S.P dan pimpinan SKPD.
Baca: Hari ini Laka Lena dan Jajaran pengurus DPD I Golkar NTT dilantik
Selain itu fraksi Gerindra juga meminta irigasi di Bondohulla dilanjutkan dan memperhatikan drainase dalam Kota Waikabubak karena memasuki musim hujan sekarang.
Pasalnya kalau terjadi hujan besar, air mengalir di jalan raya akibat drainase sempit dan tersumbat.
Fraksi Gerindra juga meminta pemerintah daerah untuk sungguh-sungguh memperhatikan setiap usulan dewan.
Baca: Wah, Pol PP Sita 1.050 Bungkus Rokok Baru di Labuan Bajo
Menurut Fraksi Gerindra, apa yang diusulkan bukan sekadar keinginan, melainkan sebuah kebutuhan masyarakat yang patut mendapat respons positif dari pemerintah.
Hal itu karena banyak kegiatan yang menjadi skala prioritas tidak terakomodir pada tahun anggaran 2018. (*)