Meski Tak Dapat Uang Pensiunan Tentara, Kakek 88 Tahun Berjuang Rawat Cucu yang Idap Penyakit Langka

Di usia senjanya, Toton masih harus berjuang seorang diri merawat cucunya, Syifa yang menderita penyakit langka.

Penulis: Salma Fenty Irlanda | Editor: Salma Fenty Irlanda
viral4real
Toton menggendong Syifa, cucunya yang menderita penyakit langka. 

POS-KUPANG.COM --Setiap orang mengharapkan kehidupan yang damai di usia senjanya.

Menikmati masa tua bersama sanak keluarga ditemani orang-orang kesayangan menjadi impian semua orang.

Meskipun demikian, tak semuanya bisa beruntung dan merasakan hal itu.

Baca: Seram! Tinggal Sendirian, Wanita Ini Mengaku Sering Berhubungan Intim dengan Hantu, Ternyata. . .

Begitu pula dengan seorang kakek asal Pangandaran, Jawa Barat ini.

Toton namanya. Usianya kini sudah menginjak 88 tahun.

Toton mengurus Syifa seorang diri.
Toton mengurus Syifa seorang diri. (viral4real)

Namun, di usia senjanya, ia masih harus berjuang seorang diri merawat cucunya, Syifa yang menderita penyakit langka.

Syifa seharusnya tumbuh menjadi gadis remaja.

Di usia 17 tahun, ia bahkan tak bisa melakukan apa pun seorang diri.

Baca: Merasa Akan Melahirkan, Ibu Ini Dikira Sembelit dan Diabaikan Rumah Sakit, Sang Bayi Akhirnya Tewas

Syifa menderita Malabsorption Syndrome, yakni sebuah kelainan di mana usus halus tidak bisa menyerap cukup nutrisi dan cairan tertentu.

Akibatnya, tubuh Syifa hanya terdiri dari tulang yang terbalut kulit saja.

Ia telah menderita penyakit ini sejak bayi.

Toton mengurus Syifa seorang diri.
Toton mengurus Syifa seorang diri. (viral4real)

Malangnya, kedua orang tua Syifa telah tiada sejak ia masih kecil.

"Di usia 5 bulan, sang ayah meninggal dunia karena kecelakaan," ujar Toton dilansir viral4real, Kamis (7/12/2017).

Nahas, tiga bulan kemudian sang ibu turut meninggal.

Foto kedua orangtua Syifa yang telah meninggal dunia sejak dirinya masih bayi.
Foto kedua orangtua Syifa yang telah meninggal dunia sejak dirinya masih bayi. (viral4real)

Semenjak itulah, Syifa hidup bersama kakeknya, Toton.

Baca: Presiden Jokowi Mengecam Keras Pengakuan Sepihak AS, Ini Perintahnya kepada Menteri Luar Negeri

Toton bekerja sebagai tentara sebelum dirinya pensiun.

Tapi sayangnya, ia tak menerima sepeser pun uang pensiun atau pun bantuan keuangan dari pemerintah.

Sehari-hari, Toton bekerja sebagai petani sayur kemudian menjual hasil tanamannya.

Meskipun sudah tua, ia rela berkorban dan melakukan segalanya demi sang cucu.

Bagaimana menurutmu? (TRIBUNNEWS.COM/Salma Fenty Irlanda)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved